Tarif RS: Banyuwangi Paling Mahal, Sumenep Termurah, Bagaimana Bojonegoro?

oleh 85 Dilihat
oleh
(RSUD Sosodoro Djatikusumo Bojonegoro)

damarinfo.com – Biaya berobat di rumah sakit bisa jadi pertimbangan serius bagi masyarakat. Tak hanya soal pelayanan, tapi juga soal kantong. Baru-baru ini, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data tarif rawat inap rumah sakit di 150 kabupaten/kota di Indonesia. Hasilnya cukup menarik: ada rumah sakit yang tarifnya di bawah Rp 25 ribu, tapi ada juga yang hampir tembus sejuta rupiah per malam.

Secara Nasional: Jayawijaya Paling Mahal, Jayapura Paling Murah

Kalau kita melihat data dari seluruh Indonesia, Kabupaten Jayawijaya di Papua jadi yang paling mahal. Bayangkan, untuk satu malam rawat inap, warga di sana harus merogoh kocek hingga Rp 931.167. Salah satu penyebabnya mungkin karena letaknya yang terpencil dan tingginya biaya operasional.

Sebaliknya, Kota Jayapura—yang juga ada di Papua—malah mencatatkan tarif termurah di Indonesia, hanya Rp 20.000 per malam. Perbedaan yang kontras ini menunjukkan bagaimana akses, infrastruktur, dan kondisi geografis bisa sangat memengaruhi harga layanan kesehatan.

Jawa Timur: Tarif Bervariasi, dari Rp 90.000 hingga Rp 556.000

Di Jawa Timur sendiri, BPS menyurvei 10 kabupaten/kota. Hasilnya? Banyuwangi berada di urutan paling mahal dengan tarif Rp 556.367 per malam. Sebagai daerah wisata yang sedang berkembang, bisa jadi rumah sakit di sana sudah punya fasilitas kelas atas, yang tentu berpengaruh pada biaya.

Baca Juga :   Heboh, Jasad Bayi Perempuan di Temukan Terapung di Kali Apur Dander

Di ujung lainnya, ada Kabupaten Sumenep di Pulau Madura. Di sana, tarifnya hanya Rp 90.000 per malam—yang paling murah di Jawa Timur. Kemungkinan besar karena fasilitasnya lebih sederhana, dan biaya operasionalnya lebih rendah.

(Grafik di buat oleh chatgpt)

Bojonegoro di Tengah-Tengah

Lalu bagaimana dengan Kabupaten Bojonegoro? Daerah ini tercatat memiliki tarif Rp 198.226 per malam. Artinya, Bojonegoro berada di posisi keempat termurah di Jawa Timur, setelah Sumenep, Jember (Rp 110.000), dan Gresik (Rp 185.000).

Kalau dibandingkan dengan Surabaya (Rp 360.000), Malang (Rp 525.000), atau bahkan Kediri (Rp 220.248), jelas Bojonegoro lebih hemat. Tapi tetap bukan yang paling murah.

Dengan posisi ini, bisa dibilang Bojonegoro ada di jalur “moderat”—tidak terlalu mahal, tapi juga tidak terlalu murah. Masyarakat punya akses layanan kesehatan yang relatif terjangkau, dan semoga tetap diimbangi dengan kualitas layanan yang baik.

Kenapa Biayanya Bisa Jomplang?

BPS menjelaskan bahwa perbedaan tarif ini disebabkan oleh banyak faktor: dari ketersediaan fasilitas, teknologi medis, jumlah dan kompetensi tenaga kesehatan, sampai pada letak geografis dan kebijakan rumah sakit itu sendiri.

Banyuwangi, misalnya, bisa jadi memiliki rumah sakit yang mendukung wisata kesehatan, sementara Sumenep fokus pada layanan dasar. Ini sah-sah saja, selama tetap menjawab kebutuhan warganya.

Baca Juga :   Heboh, Jasad Bayi Perempuan di Temukan Terapung di Kali Apur Dander

Apa yang Perlu Diperhatikan?

Bagi masyarakat, data ini bisa jadi bahan pertimbangan. Tidak hanya dalam memilih layanan kesehatan, tapi juga dalam memahami bahwa harga bukan satu-satunya indikator kualitas. Kadang, rumah sakit dengan tarif menengah justru memberikan pelayanan terbaik.

Bagi pemerintah, ini jadi pengingat penting bahwa akses terhadap layanan kesehatan yang adil dan merata masih perlu diperjuangkan. Baik di Papua, Jawa Timur, maupun di daerah lainnya.

Jadi, Tarif rumah sakit di Indonesia bisa sangat bervariasi, tergantung pada lokasi dan banyak faktor lainnya. Di Jawa Timur saja, perbedaan tarif antar kota bisa mencapai setengah juta rupiah. Dan meskipun Bojonegoro tidak berada di posisi ekstrem, daerah ini tetap menjadi contoh wilayah dengan biaya yang relatif bersahabat.

Yang penting, semoga tarif terjangkau tidak mengorbankan kualitas, dan tarif tinggi benar-benar setara dengan pelayanan yang lebih baik. Karena pada akhirnya, layanan kesehatan yang layak dan bisa dijangkau adalah hak semua orang.

Penulis : Syafik

Sumber : Buku “HARGA KONSUMEN BEBERAPA BARANG DAN JASA KELOMPOK KESEHATAN, TRANSPORTASI, DAN PENDIDIKAN 150 KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA 2024” Volume 1, 2025. BPS RI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *