Bojonegoro – Kepolisian Resor Bojonegoro melakukan sosialisasi ke para ketua dan pengurus perguruan silat di Bojonegoro Kampung Pesilat (BKP). Temanya terkait upaya menekan masuknya paham radikalisme dan teror ke berbagai kalangan di Bojonegoro.”Berbagai upaya yang sudah dilakukan Polres Bojonegoro,” kata Kapolres Bojonegoro, AKBP M. Budi Hendrwan saat dihubungi Rabu 7-10-2020.
Budi Hendrawan menyebutkan, tidak hanya terkait antisipasi masuknya paham radilisme, juga termasuk menolak hoaks, antisipasi curanmor, perkelahian dan perang terhadap narkoba telah disampaikan ke pelbagai kalangan.
Kapolres menjelaskan, untuk mengantisipasi masuknya paham radikalisme khususnya pemuda atau pesilat di Bojonegoro, pihaknya melibatkan Babinkamtibmas dan BKP untuk mengimbau warga menghindari dan melaporkan jika ada dugaan penyebaran paham dimaksud.
“Saya yakin masyarakat Bojonegoro, tidak mudah terpengaruh dengan faham tersebut karena Bojonegoro dikenal sebagai kota yang penduduknya guyub, rukun dan tidak membeda-bedakan Sara, dan jelas menentang paham radikal,” katanya.
Menurut M. Budi Hendrawan untuk menekan masuknya paham radikal di Bojonegoro, pihaknya bekerjasama dengan tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan alim ulama hingga pelosok untuk mengingatkan warga. “Bahkan kami juga melakukan kunjungan dan sosialisasi melalui Focus Group Discussion ,” katanya.
Ia menambahkan, melalui program ” Pelatihan Kepimpinan BKP ” sebagai ujung tombak Polres Bojonegoro, yang bersentuhan langsung dengan warga. Pihaknya meyakini dapat menekan berbagai paham yang masuk ke tengah-tengah warga khususnya kalangan pemuda.
Penulis : Rozikin