Damarinfo.com – Salah satu indikator yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mengukur perekonomian sebuah daerah adalah dengan melihat Pengeluaran Per kapita yang disesuaikan atau biasa disebut dengan daya beli. Semakin tinggi daya beli masyarakat sebuah daerah maka pertanda perekonomian masyarakat semakin baik, demikian pula sebaliknya.
Data dari laman BPS Jatim (jatim.bps.go.id) menyebutkan daya beli masyarakat Jawa Timur pada tahun 2022 adalah Rp. 11.992.000, besaran ini meningkat dibanding tahun 2021 yakni Rp. 11.707.000.
Pun dengan Bojonegoro daya beli masyarakatnya juga naik di tahun 2022 ini, dari Rp. 10.221.000 pada tahun 2021 menjadi Rp. 10.323.000 pada tahun 2022. Namun sayangnya, besaran ini masih menempatkan Kabupaten Kaya Migas ini pada papan bawah, Kabupaten/Kota di Jawa Timur dengan daya beli terendah. Bahkan pada tahun 2022, posisi Kabupaten Bojonegoro turun pada posisi ke 28, padahal satu tahun sebelumnya berada pada posisi ke 27.
Berikut data daya beli 10 Kabupaten/Kota tertinggi di Jawa Timur pada tahun 2022 berdasar data BPS Jawa Timur;
- Kota Surabaya dengan Pengeluaran Per kapita Disesuaikan sebesar 18.345.000
- Kota Malang dengan Pengeluaran Per kapita Disesuaikan sebesar 16.897.000
- Kota Madiun dengan Pengeluaran Per kapita Disesuaikan sebesar 16.503.000
- Kabupaten Sidoarjo dengan Pengeluaran Per kapita Disesuaikan Sebesar 14.808.000
- Kota Blitar dengan Pengeluaran Per kapita Disesuaikan sebesar 14.058.000
- Kota Mojokerto dengan Pengeluaran Per kapita Disesuaikan sebesar 14.054.000
- Kota Pasuruan dengan Pengeluaran Per kapita Disesuaikan sebesar Rp. 13.803.000
- Kabupaten Gresik dengan Pengeluaran Per kapita Disesuaikan sebesar Rp. 13.384.000
- Kota Batu dengan Pengeluaran Per kapita Disesuaikan sebesar Rp. 13.094.000
- Kabupaten Mojokerto dengan Pengeluaran Per kapita Disesuaikan sebear Rp. 13.051.000
Pada tahun 2022, Kabupaten Sampang menduduki juru kunci di Jawa Timur dengan Pengeluaran Per kapita Disesuaikan sebesar Rp. 8.944.000
Penulis : Syafik