Surplus, Bojonegoro Kirim Beras ke Pontianak dan Tual

oleh
oleh

Bojonegoro – Pihak Bulog Sub-Divisi Regional (Divre) III Bojonegoro mengirim beras ke Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat dan Kota Tual, Provinsi Maluku, akhir Desember 2019 ini. Menyusul stok beras yang melimpah hasil pengadaan Bulog Bojonegoro sepanjang tahun 2019 ini.

Data di Bulog Sub- Divre III Bojonegoro menyebutkan, jumlah beras yang dikirim di kedua kota itu total ada 1000 ton. Jumah itu dibagi dua, yaitu untuk Kota Pontianak sebanyak dan 500 ton dan sisanya 500 ton untuk Kota Tual, yang dikirim pekan ke tiga bulan Desember 2019 ini. “Ordernya dari Kantor Bulog pusat di Jakarta ke Bojonegoro,” ujar Wakil Kepala Buog Sub Divre III Bojonegoro, Aan Sugiarto pada Kamis 26-Desember 2019.

Pihak Bulog Bojonegoro (membawahi Kabupaten Bojonegoro, Tuban dan Lamongan), mengirimkan beras ini, setelah melihat stok di gudang melimpah. Dari pertimbangan ini, kemudian Kantor Bulog di Jakarta, memerintahkan pengiriman beras ke sejumlah provinsi di Tanah Air. Pengiriman beras ke Kota Pontianak dan Tual, adalah yang terakhir sebelum tutup tahun 2019 ini. “Tahun 2020 mendatang, Bulog Bojonegoro biasanya langganan berkirim beras ke daerah yang masuk kategori kurang stoknya,” tandas Aan Sugiarto.

Tim Bulog Sub-Divre III Bojonegoro menyebutkan, stok hasil pengadaan dari Januari-Desember 2019 ada sebanyak 48.900 ton beras. Jumlah itu melebihi target sekitar 116 persen dari pengadaan beras sebanyak 42.140 ton. Sedangkan stok beras yang ada di gudang Bulog saat ini ada 43.000 ton beras. Lokasinya tersebar di empat gudang, di Kabupaten Bojonegoro, Tuban dan Lamongan.

Dengan stok beras di gudang sebanyak itu, maka Bulog Sub-Divre III Bojonegoro, masuk kategori surplus. Karena stok yang ada itu bisa memenuhi kebutuhan hingga Agustus 2020 bahkan bisa lebih. Makanya, untuk pengiriman beras ke daerah lain, Bojonegoro relatif lebih mampu.”Stok berasnya masih cukup banyak,” tandasnya.

Sepanjang tahun 2019 ini, beras Bulog Bojonegoro juga mengirim ke sejumlah provinsi. Yaitu ke Provinsi Jambi sebanyak 1000 ton, dimana pengiriman atas perintah Bulog Pusat di Jakarta. Pengiriman ini, dilakukan setelah daerah tersebut mengalami kekeringan pada awal Juli 2019 silam.

Selain itu Bulog Sub-Divre III Bojonegoro juga mengirim beras sebanyak 6000 ton ke sejumlah kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada awal Juni 2019. Juga mengirim beras di beberapa kabupaten di Pulau Madura, Jawa Timur, sebanyak 2000 ton, pada bulan Mei 2019 lalu.

Kabupaten Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, selama ini masuk daerah surplus beras. Adanya Sungai Bengawan Solo yang mengalir di tiga kabupaten itu menguntungkan lahan pertanian. Di Bojonegoro misalnya, ada 16 kecamatan dari total 28 kecamatan, dialiri Sungai Bengawan Solo. Dampaknya di daerah aliran itu, pertanian bisa panen dua hingga tiga kali. Dan stok berasnya rata-rata di atas 900 ribu ton pertahun. Stok air tercukupi karena mendapat suplai dari sungai terpanjang di Pulau Jawa ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *