Surat Redaksi
Saling Sidak Dua Pesohor Bojonegoro

oleh 27 Dilihat
oleh
(Foto Bupati Bojonegoro Anna Muawnah dan Wakil Bupati Bojonegoro Budi Irawanto, Saat Sidak Pelaksanaan BKD di Bojonegoro. )

Pekan-pekan ini dua peristiwa menarik yang menyedot perhatian warga Bojonegoro. Magnet pertama tertuju pada Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah dan Wakil Bupati Bojonegoro Budi Irawanto.

Dua pesohor (publik figure) itu kini tengah sama-sama menyoroti soal Bantuan Keuangan Khusus Kepada Pemerintah Desa atau biasa disebut Bantuan Keuangan Desa (BKD). Jadi menarik karena dua tokoh penting ini mengambil peran sekaligus fungsi yang sama, yaitu kontrol dan pengawasan.

Awalnya, Wakil Bupati Bojonegoro gencar melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di beberapa desa yang mendapat BKD. Lalu giliran Bupati Bojonegoro melakukan hal yang sama.

Tentu ada bedanya, jika Mas Wawan-sapaan-Wabup Bojonegoro sendirian dalam melaksanakan sidak. Berbeda dengan Bupati Anna yang didampingi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang (PU BM dan PR).

Bedanya lagi kalau mas Wawan menyampaikan kekurangan dari pelaksanaan BKD. Sedangkan Bupati Anna menyampaikan kelebihan dari program BKD.

Kalau kita berandai-andai, jika kedua pimpinan Bojonegoro itu tidak bermasalah tentu masalah pengawasan ini menjadi lebih efektif, misal Mas Wawan yang diserahi untuk pelaksanaan pengawasan, tentu Bupati Anna dapat melaksanakan kegiatan lain yang juga penting untuk masyarakat Bojonegoro.

Baca Juga :   Gus Menteri : Bojonegoro Jadi Rujukan Nasional Program RPL

Bisa jadi Sidak Mas Wawan diartikan berbeda oleh Bupati Anna, yang sepertinya merasa perlu untuk “menandingi” apa yang sudah dilakukan oleh Mas Wawan dengan kegiatan yang sama. Atau bisa jadi Bupati Anna harus memberikan rasa “ aman”  bagi para kepala desa untuk melaksanakan BKD, pasca sidak yang dilakukan oleh Mas Wawan.

Kalau kita berandai-andai lagi, seandainya Bupati Anna dan Kepala Desa penerima BKD berfikir positif dengan langkah Mas Wawan, maka para Kades akan terhindar dari jeratan hukum di kemudian hari. Misal Mas Wawan menemukan aspal yang tidak sesuai spesifikasi atau pelaksanaan lelang pengadaan aspal nya bermasalah, maka para kades dapat memperbaikinya sehingga nantinya tidak ada permasalahan hukum.  Minimal tidak menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

(Infografis BKD Bojonegoro tahun 2021. Grafis : Syafik)

Saat Sidak Mas Wawan hanya seorang diri tidak, ada Forkopimda tidak ada dinas PU BM dan PR. Sementara Bupati ditemani lengkap oleh Forkopimda ada dari Polres, Kejaksaan, Pengadilan bahkan dari Kodim. Apa yang dilakukan oleh Bupati Anna bisa jadi untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dan khususnya kepala desa dalam melaksanakan BKD. Juga untuk menunjukan bahwa Bupati Anna didukung oleh Forkopimnda.

Baca Juga :   Kapolres Bojonegoro:Masalah Sekecil Apapun,  Laporkan, Koordinasikan dan Selesaikan

Kalau kita boleh berandai-andai lagi, seandainya Bupati dan Wakil Bupati bersama dengan Forkopimda melakukan peninjauan lokasi pelaksanaan BKD, maka para kepala desa akan lebih merasa aman dalam melaksanakan BKD.  Dan tidak ada bayang-bayang ketakutan nantinya akan terjerat masalah hukum.

Nah tentunya kita berharap bahwa permasalahan “politik” kedua pimpinan tersebut tidak berakibat buruk bagi kepala desa dan program pemerintah. Artinya bisa jadi temuan-temuan Mas Wawan tidak ditindaklanjuti oleh kepala desa, akan berakibat hukum di kemudian hari bagi kades. Atau kepala desa menjadi tidak sembarangan mengelola Anggaran BKD, apalagi dikorupsi yang merugikan masyarkat karena pelaksanaanya sesuai Peraturan perundang-undangan.

Dan yang paling penting masyarakat merasakan manfaat dari Program dengan anggaran mendekati setengah triliun ini. Tentu dengan kualitas pekerjaan yang sesuai petunjuk teknis dinas terkait, pasalnya jika tidak sesuai maka masyarakat akan dirugikan karena masyarakat tidak akan merasakan manfaat dalam jangka waktu sesuai life time bangunan atau jalan.

Selamat Sidak Para Pesohor, semoga membawa manfaat untuk rakyat Bojonegoro

Penulis : Syafik

Editor : Sujatmiko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *