Surat Redaksi Milad NU
Lambang NU Terlahir dari Mimpi

oleh
oleh
(Arti Lambang NU. sumber : nusagate.com)

Damarinfo.com- Nahdlatul ulama hari ini 31-Januari-2022 genap berusia 96 tahun menurut perhitungan kalender Masehi. Sesuai dengan tahun berdirinya organisasi keagamaan terbesar di Indonesia ini yaitu 31-Januari- 1926.

Lambang organisasi Nu ini menjadi salah satu sisi menarik yang perlu diketahui karena ternyata untuk membuat lambang ini melalui proses yang melibatkan kemampuan seni dan spiritual pembuatnya.

Setelah para kyai sepakat untuk mendirikan jamiyyah yang  diberi nama NU, Kiai Hasyim Asy’ary pendiri NU,  meminta Kiai Ridhwan Nashir untuk membuat lambangnya dengan syarat dengan syarat tidak meniru lambang lain dan memiliki wibawa sehingga tidak membosankan sampai kapan pun.

Awalnya, ia diberi waktu selama satu setengah bulan untuk menyelesaikan lambang NU. Namun, ia kesulitan untuk membuatnya walau syaratnya cukup mudah. Hingga mukhtamar makin dekat K.H. Ridwan belum juga mendapatkan ide yang memuaskan untuk lambang NU. K.H Wahab Chasbullah pun menegurnya untuk segera menyelesaikan tugas tersebut karena sudah mendekati muktamar.

Hingga akhirnya pada suatu malam Kiai Ridwan mengambil wudhu dan melaksanakan sholat istikharah dengan harapan mendapatkan inspirasi atau ilham. Saat ia tidur seusai sholat, ia bermimpi melihat sebuah gambar seperti bola dunia dikelilingi bintang dan tali penyambung dan pengait.

Setelah dibuat lambangnya, Kiai Ridhwan menghadap Kiai Hasyim seraya menyerahkan lambang NU yang telah dibuatnya.

“Gambar ini sudah bagus. Namun saya minta kamu sowan ke Kiai Nawawi di Sidogiri untuk meminta petunjuk lebih lanjut,”  pesan Kiai Hasyim.

Baca Juga :   Rp. 32 Triliun Disedot dari Bojonegoro, Wong  Bojonegoro Uman Opo?

Dengan membawa sketsa gambar lambang NU, Kiai Ridhwan menemui Kiai Nawawi di Sidogiri. “Saya oleh Kiai Hasyim diminta membuat gambar lambang NU. Setelah saya buat gambarnya, Kiai Hasyim meminta saya untuk sowan ke Kiai supaya mendapat petunjuk lebih lanjut,” papar Kiai Ridhwan seraya menyerahkan gambarnya.

Setelah memandang gambar lambang NU secara seksama, Kiai Nawawie memberikan saran konstruktif: “Saya setuju dengan gambar bumi dan sembilan bintang. Namun masih perlu ditambah tali untuk mengikatnya.” Selain itu, Kiai Nawawie jug a meminta supaya tali yang mengikat gambar bumi ikatannya dibuat longgar.

“selagi tali yang mengikat bumi itu masih kuat, sampai kiamat pun NU tidak akan sirna,” papar Kiai Nawawie

Akhirnya, jadiah lambang NU yang dikenal saat ini, yaitu berupa bola dunia yang terdapat peta Indonesia di dalamnya. Bola dunia ini dikelilingi oleh tali yang membuat dua simpul. Terdapat pula lima bintang pada bagian atas bola dunia dan empat bintang pada bagian bawah bola dunia. Selain itu, terdapat tulisan Nahdlatul Ulama dalam tulisan latin dan huruf Arab.

Dilansir dari laman NU Online, berikut deskripsi dan makna dari lambang atau logo NU:

  1. Bola dunia menggambarkan tempat tinggal manusia. Hal ini sesuai dengan surat Taha ayat 55.
  2. Tali tambang yang mengelilingi bola dunia memiliki makna ukhuwah atau tali persaudaraan. Hal ini diambil berdasarkan surat Ali Imran ayah 103.
  3. Dalam bola dunia, terdapat peta Indonesia di permukaannya. Hal ini melambangkan NU didirikan di Indonesia dan berjuang di tanah ini.
  4. Dua simpul ikatan di bagian bawah melambangkan hubungan vertikal dengan Allah dan hubungan horizontal dengan sesama umat manusia.
  5. Untuaian tampar atau tali tambang berjumlah 99 melambangkan nama-nama terpuji bagi Allah atau Asmaul Husna.
  6. Lima bintang di atas bola dunia. Bintang yang berada di tengah berukuran besar dibanding empat yang lainnya. Bintang paling besar itu melambangkan Rasulullah, sementara yang empat melambangkan sahabatnya yang mendapat julukan Khulafaur Rasyidin yakni Abu Bakar, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
  7. Empat bintang di bawah bola dunia melambangkan empat imam mazhab Ahlussunah wal Jamaah yaitu Imam Maliki, Imam Syafi’i, Imam Hanafi, dan Imam Hanbali.
  8. Jumlah bintang secara keseluruhan ada sembilan. Ini bermakna Wali Songo (sembilan ulama penyebar Islam).
  9. Tulisan Nahdlatul Ulama dalam huruf Arab melintang di tengah bumi untuk menunjukkan nama organisasi tersebut, Nahdlatul Ulama, kebangkitan para ulama.
  10. Warna latar memakai warna hijau yang merupakan lambang kesuburan.
  11. Tulisan memakai warna putih yang merupakan lambang kesucian.
Baca Juga :   Surat Redaksi Mungkinkah Anna Muawanah Lengser?

Selamat Milad NU yang ke 96 semoga selalu memberi manfaat unuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Penulis : Syafik

Sumber ; Buku “Kyai Hasyim Asy’ari Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri” terbitan Museum Kebangkitan Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2017.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *