Perkara hukum yang sempat dilaporkan ke penegak hukum pun kandas, dan hanya sampai pada tingkat penyelidikan dan belum beranjak kepada penyidikan, sehingga posisi hukum Anna Mu’awanah pun sampai hari ini aman terkendali.
Pendek kata, Anna Mu’awanah mampu mengendalikan hampir semua elemen masyarakat di Bojonegoro untuk melaksanakan dan mendukung kebijakan yang dititahkan. Semacam “Sabdo Pandito Ratu” lah…
Ini membuktikan kemampuan politik Anna Mu’awanah di atas rata-rata polilitisi Bojonegoro, kemampuan politik yang sudah terbukti dalam kancah legisltaif tingkat pusat, dengan menjadi anggota DPR RI tiga periode.
24 September 2023 adalah hari terakhir Anna Mu’awanah menjabat sebagai Bupati Bojonegoro, dan jika berkehendak untuk menduduki jabatan Bupati Bojonegoro periode berikutnya , maka Anna Mu’awanah harus mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang bakal digelar 27 November 2024 mendatang.
Uniknya sampai hari ini (3-9-2023) tak terlihat dengan jelas siapa yang bakal berani bertanding melawan Anna Mu’awanah. hanya terdengar samar-samar nama-nama orang yang “diharapkan” berani bertarung, namun itu pun tanpa pernyataan terbuka dari orang-orang tersebut, apalagi gerakan politik.
Ini unik, pasalnya dalam sejarah Pilkada di Bojonegoro, lazimnya dua tahun atau lebih sebelum pelaksanaan Pilkada, sudah ada calon-calon yang secara terbuka bakal maju dalam Pilkada. Suyoto misalnya, sejak lebih dari dua tahun sebelum tahun 2007 sudah menyebar pamflet, bergerilya menemui masyarakat. Atau Khoiri yang sudah mendapatkan restu dari para petinggi NU saat itu untuk melawan Suyoto pada periode kedua, sudah melakukan gerakan-gerakan politik untuk merebut kursi Bupati.
Pilkada memerlukan waktu yang cukup untuk dapat memenangkan kontestasi politik, minimal dibutuhkan dua tahun atau lebih untuk mendapatkan simpati pemilih. Pilkada memerlukan Biaya yang cukup untuk membiayai kampanye dan kebutuhan lain, sehingga memang harus disiapkan jauh-jauh hari agar mampu memenangkan pertarungan.
Ini adalah indikasi kalau belum boleh disebut bukti bahwa memang Anna Mu’awanah adalah perempuan yang paling kuat (most powerful women) di Bojonegoro secara politk dalam lima tahun ini.
Pertanyaannya “Nek Anna Mu’awanah wis ga dadi Bupati, pe opo, pe piye?” (Memang kalau Anna Mu’awanah sudah tidak mejabat sebagai bupati mau apa, mau bagaimana?)
Penulis : Syafik