Sukur Priyanto : “ASN Tak Usah Urus Pilkada, Fokus Kerja, Serapan Anggaran Masih Rendah!”

oleh -
oleh
(Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Sukur Priyanto)

Bojonegoro, damarinfo.com – Beredar foto Whatapp yang diduga dikirimkan oleh salah satu Kepala Dinas di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro yang dikirimkan kepada Tenaga Harian Lepas (THL) atau biasa disebut honorer untuk membuat video dukungan kepada salah satu pasangan Calon pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bojonegoro tahun 2024.

Menanggapi hal tersebut Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Bojonegoro Sukur Priyanto mengingatkan kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tidak ikut-ikut dalam Pilkada 2024. Sukur Priyanto sebenarnya juga sudah mendengar soal mobilisasi ASN untuk kepentingan Pilkada sejak lama, saat Bupati Bojonegoro masih dijabat oleh Anna Mu’awanah. Dan dirinya sudah mewanti-wanti ASN untuk tidak terlibat aktif dalam urusan politik.

Baca Juga :   Nurul Azizah-Nafik Sahal Harus Perbaiki 14.501 Dokumen Syarat Dukungan

“ASN itu fokus pada tugas dan fungsinya, wong serapan anggaran kita masih rendah koq” Tegas pria yang saat ini menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro.

Lanjut Pria yang sudah menjabat sebagai anggota DPRD Bojonegoro lima periode ini, tugas ASN adalah melaksanakan program-program yang sudah direncanakan dalam Anggaran Pendaaptan dan Belanja Daerah (APBD), sehingga masyarakat bisa merasakan manfaat dari pembangunan di Bojonegoro.

“Pilkada itu urusan Partai Politik, KPU, Bawaslu dan masyarakat, biarlah mereka yang mengurus soal Pilkada ini”  Pungkas Sukur.

Baca Juga :   Mas Lindra Pemuda Lajang dan Tampan, Bakal Pimpin Tuban

Menilik laman Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian Keuangan Repulik Indonesia (djpk.kemenkeu.go.id, diakses pada tanggal 5-September-2024, pukul 22.00) realisasi belanja atau serapan anggaran Kabupaten Bojonegoro adalah 31,50 persen, dari rencana belanja sebesar Rp. 8,23 triliun, terealisasi sebesar Rp. 2,59 triliun.

Persentase serapan anggaran ini lebih rendah dari Provinsi Jawa Timur yakni 55,22 persen, dan juga lebih rendah dari kabupaten tetangga , serapan anggaran Kabupaten Lamongan  sebesar 48,89 persen dan Kabupaten Tuban dengan serapan anggaran 47,51 persen.

Penulis : Syafik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *