Sugeng Tindak Yai Jamal, Pengasuh Ponpes Al Muhibbin Tambak Beras Jombang

oleh
(Tangkapan Layar Facebook @bumidamaialmuhibbin, Kamis 24-2-2022, pukul 10.00 WIB)

Damarinfo.com- Status wafatnya KH. Jamaluddin Ahmad berseliweran di status dan beranda media sosial. Pengasuh Pondok Pesantren Al Muhibbin Tambak Beras Jombang ini dikabarkan wafat pada hari Kamis, 24-Februari-2022.

Kepastian wafat beliau dapat dilihat di status facebook dari pondok pesantren Al Muhibbin @bumidamaialmuhibbin, sebuah foto tulisan di papan tulis yang menyebutkan “ Innalilahi wa inna ilaihi roojiuun, telah pulang ke Rahmatullah KH. Moch. Jamaluddin Ahmad Kamis 24-Februari-2022/23 Rojab 1443 H, Semoga amal ibadah beliau  diterima di sisi Allah SWT. Insya Allah dimakamkan ba’da dhuhur”

KH. Moch. Jamaluddin Ahmad atau biasa disebut dengan Yai Jamal terkenal dengan ngaji Kitab Al Hikamnya dibeberapa tempat pengajian dan kita juga dapat mendengarkan melalui radio atau meonton di channel youtube yang diunggah oleh para muhibbinya/orang-orang yang mencintainya.

Gaya ngajinya yang lemah lembut, tenang dengan selalu mengisahkan kisah para salafussholih/orang-orang sholeh terdahulu menjadikan pengajian Yai Jamal begitu sejuk untuk didengarkan dan menarik disimak.

Baca Juga :   Katanya Kiamat Sudah Dekat, Mengapa Belum Terjadi. Begini Kata Gus Baha
(KH. Moch. Jamaluddin Ahmad. Foto: nu.or.id)

Mengutip nu.or.id, Kiai asal Nganjuk ini juga dikenal sebagai tokoh thoriqoh Syadziliyah dari jalur Peta Tulungagung dengan mursyid KH Salahuddin Al Ayyubi.

Kiai M Djamaluddin Ahmad merupakan menantu dari KH Fattah Hasyim, pendiri Madrasah Muallimin Muallimat 6 Tahun Bahrul Ulum Tambakberas. Kiai Djamaluddin menempuh pendidikan agama di Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, juga pernah belajar agama ke Lasem dan Tulungagung.

Sosok yang dikenal sabar dan telaten ini mendirikan Ribath Al-Ikhlas Bahrul Ulum, Ribath Al-Amanah Bahrul Ulum, Ribath Al-Mardiyah Bahrul Ulum. Jenazah Kiai Djamaluddin Ahmad akan dimakamkan setelah salat Dzuhur di kompleks Ribath Al-Mardiyah di samping makam sang istri Nyai Churriyah.

Yai Jamal atau Moh. Djamaluddin bin Achmad bin Hasan Mustajab bin Hasan Musthofa bin Hasan Mu’ali. Lahir pada tanggal 31 Desember 1943 di kampung Kedungcangkring Desa Gondanglegi Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk. Ayah beliau bernama Achmad bin Hasan Mustajab dan ibunya bernama Hj Mahmudah / Djumini (nama sebelum haji) binti Abdurrahman bin Irsyad bin Rifa’i. Beliau adalah anak ketiga dari empat bersaudara, yaitu: 1. Imam Ghozali yang meninggal pada umur 6 tahun,2.    Jawahir 3. Moh. Djamaluddin 4. Zainal Abidin.

Baca Juga :   Pengen Hidup Mulus? Berikut Nasehat dari Gus Baha

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﻳَﻘْﺒِﺾُ ﺍﻟﻌِﻠْﻢَ ﺍﻧْﺘِﺰَﺍﻋَﺎً ﻳَﻨْﺘَﺰِﻋُﻪُ ﻣﻦ ﺍﻟﻌِﺒﺎﺩِ ﻭﻟَﻜِﻦْ ﻳَﻘْﺒِﺾُ ﺍﻟﻌِﻠْﻢَ ﺑِﻘَﺒْﺾِ ﺍﻟﻌُﻠَﻤَﺎﺀِ ﺣﺘَّﻰ ﺇﺫﺍ ﻟَﻢْ ﻳُﺒْﻖِ ﻋَﺎﻟِﻢٌ ﺍﺗَّﺨَﺬَ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺭﺅﺳَﺎً ﺟُﻬَّﺎﻻً ، ﻓَﺴُﺌِﻠﻮﺍ ﻓَﺄَﻓْﺘَﻮْﺍ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﻋِﻠْﻢٍ ﻓَﻀَﻠُّﻮﺍ ﻭَﺃَﺿَﻠُّﻮﺍ

“Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak mengangkat ilmu dengan sekali cabutan dari para hamba-Nya, akan tetapi Allah mengangkat ilmu dengan mewafatkan para ulama. Ketika tidak tersisa lagi seorang ulama pun, manusia merujuk kepada orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka mereka (orang-orang bodoh) itu berfatwa tanpa ilmu. mereka sesat dan menyesatkan.“

Penulis : Syafik

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *