Bojonegoro – Penataan Pedagang Kaki Lima (PK5) yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro memunculkan beragam suara. Ada yang laris di tempat jualan baru. Namun, ada juga suara miring di tempat barunya, sepi.
Untuk PK5 di tempat baru, seperti di Jalan Kartini dan Jalan DN Panjaitan misalnya, beberapa pedagang menyatakan senang. Pedagang nasi lalapan Ibu Anam mengatakan, setelah ditata di Jalan Kartini dagangannya tetep rame. Pelanggan juga tetap datang. Sehingga kebijakaan Pemerintah Bojonegoro untuk penataan PK5 yakni pindah lokasi berjualan tidak ada masalah.
“Saya malah punya usulan supaya diperhatikan pintu masuk. Semacam diberi Gapura kuliner agar masyarakat tahu,” ujar pedagang yang mengaku sudah hampir 20 tahun berjualan di Jalan Diponegoro Bojonegoro ini, Rabu malam 8-1-2020.
Hal senada disampaikan Nana, penjual camilan ala Jepang. Menurutnya dagangannya tetep laris. Karena konsumen sesuai selera masing – masing untuk membeli. Sehingga saat ingin membeli sesuai pasti akan dicari, meski ditempatkan di satu lokasi.”Saya minta diupayakan tenda oleh Pemerintah Bojonegoro, karena musim penghujan,” ujarnya.
Sementara itu puluhan pedagang di Jalan Tengku Umar dan Jalan Diponegoro yang pindah di Jalan Kartini, juga tidak membuat pedagang lama resah. Justru mereka malah senang karena banyak teman. Pelanggan juga tetap tidak ada pengaruh berpindah ke tempat lain. “Saya dua tahun jualan di Jalan Kartini ini, malah senang banyak teman,” tandas Kang Iman, pria asal Kabupaten Garut, Jawa Barat tersebut.
Namun, tidak semua PK5 yang pindah tempat menjadi ramai. Beberapa pedagang mengaku sepi jualan. Misalnya, pedagang yang sebelumnya mangkal di sepanjang Jalan Rajekwesi, Kota Bojonegoro. Para pedagang di kawasan ini sebagian besar dipindahkan masuk ke areal parkir di Taman Rajekwesi, Klangon, Bojonegoro. Mereka sebagian besar mengaku dagangannya masih sepi. “Sepi,” ujar Pak Ji, penjual sate ayam yang sebelumnya mangkal di sekitar kawasan Jetak.
Dia mengakui, sempat berjualan beberapa hari di lokasi baru areal parkir Taman Rajekwesi. Padahal tiap harinya di tempat lama, menyediakan minimal tiga-empat ekor ayam untuk bahan sate. Tetapi karena sepi pembeli dan dagangannya banyak menumpuk, sehingga untuk sementara tutup.” Nanti nunggu ramai ya,” imbuhnya.
Padahal di lokasi Taman Rajekwesi, dalam tiga bulan terakhir, pengunjungnya cukup ramai. Bahkan hampir tiap pekan ada pertunjukan berupa panggung hiburan yang disediakan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Terakhir misalnya pada malam Tahun Baru 2019-2020, didatangkan group band asal Surabaya Power Metal. Tetapi, ya itu tadi, ramainya masih sesaat belum rutin sebagaimana area PK5 di pinggir jalan.
Ketua Penataan PK5 Kabupaten Bojonegoro Ahmad Gunawan mengatakan jika usulan pedagang diterima sebagai masukan. Nantinya pelan – pelan Pemerintah Bojonegoro akan perbaiki. “Kita terima semua masukannya dan pelan – pelan kita perbaiki. InsyaAllah,” pungkasnya.
Penulis : Rozikin
Editor : Sujatmiko