Bojonegoro, damarinfo.com – Kemiskinan dan keterbatasan akses terhadap pangan bergizi masih menjadi tantangan di Kabupaten Bojonegoro. Data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Kesehatan Bojonegoro mencatat bahwa pada tahun 2024, sebanyak 11,69% warga tergolong prasejahtera, yang berdampak pada 1.358 balita mengalami stunting hingga Desember 2024.
Menanggapi hal ini, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah meluncurkan program inovatif pemanfaatan buis beton penampung air hujan untuk budidaya ikan konsumsi. Program ini memungkinkan masyarakat menggunakan buis beton dan air hujan sebagai media pemeliharaan ikan lele, yang kaya akan protein dan bernutrisi tinggi.
“Bahan pangan berkualitas adalah kunci utama untuk mencegah stunting dan meningkatkan kesejahteraan warga. Oleh karena itu, kami mulai membangun buis beton lele sebagai solusi ketahanan pangan keluarga prasejahtera di beberapa titik percontohan,” ujar Bupati Wahono.
Untuk memastikan keberlanjutan program ini, Pemkab Bojonegoro menggandeng akademisi dan pelaku usaha, termasuk bekerja sama dengan Banyumanik Research Center (BRC) dalam kajian dan penerapan teknologi budidaya lele. Program ini mengadopsi praktik sukses dari Kecamatan Banyumanik, Gunungkidul, yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan ketahanan pangan.
Lebih lanjut, Pemkab juga mendorong budidaya maggot sebagai alternatif pakan lele. Dalam tiga bulan pertama, masyarakat mendapatkan pelatihan, alat, dan bahan produksi pakan, yang dapat mengurangi ketergantungan pada bantuan eksternal.
Selain manfaat gizi, budidaya lele ini juga berpotensi meningkatkan ekonomi keluarga. Hasil panen dapat dikonsumsi sendiri atau dijual untuk menambah penghasilan rumah tangga.
“Dengan instalasi sederhana dan perawatan yang mudah, program ini bukan hanya solusi bagi kebutuhan protein, tetapi juga mendorong ketahanan pangan masyarakat Bojonegoro,” jelas Bupati Wahono.
Program buis beton lele konsumsi untuk keluarga prasejahtera ini menjadi bagian dari 100 hari kerja pertama pemerintahan Wahono-Nurul. Keberlanjutannya akan terus dievaluasi secara berkala guna memastikan efektivitas dalam pengentasan kemiskinan dan menekan angka stunting di Bojonegoro.
Editor : Syafik
Sumber : bojonegorokab.go.id