Bojonegoro, damarinfo.com – Gedung ruang kelas SDN Pejok 1 Kecamatan Kepohbaru yang ambruk akibat tertimpa pohon sebelumnya oleh DPRD Kabupaten Bojonegoro pernah diusulkan anggaran baik pembebasan tanah maupun pembangunannya hingga enam kali.
Choirul Anam, Anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro menyampaikan, saat pemimpin dulu telah disampaikan hampir 6 kali anggaran. Namun tidak disetujui, karena tanahnya bermasalah.
“Padahal saat itu ahli waris hanya meminta 250 juta, bagi APBD triliunan itu hanya setes tinta. Eh, kok setetes setitik tok malahan,” ungkap Choirul, yang saat itu duduk di komisi C yang membidangi pendidikan.
Masih menurut Choirul, ngerinya lagi meski SD itu roboh ia yakin Diknas tidak mungkin berani menganggarkan perbaikan, karena berdiri ditanah yang bermasalah.
“Siswanya banyak itu,” tandas Choirul yang saat ini sebagai Wakil Ketua Komisi A tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Bojonegoro Nur Sujito belum memberikan keterangan atas tindaklanjut ambruknya SD Pejok Kecamatan Kepohbaru tersebut.
Seperti diketahui, Hujan deras terjadi pada Senin 6 Januari 2025 sekira pukul 02.00 WIB dini hari, mengakibatkan dahan pohon trembesi yang terletak dibelakang gedung sekolah tersebut patah dan menimpa ruang kelas yang ditempati oleh siswa kelas 4 dan 5, berukuran 15×8 meter tinggi 3 meter terbuat dari kayu, berdinding kayu, dan beratap genteng ini rata dengan tanah.
Penulis : Rozi