Bojonegoro,damarinfo.com – Serapan anggaran belanja Kabupaten Bojonegoro tahun 2024 tercatat di angka 76,44 persen, berdasarkan data https://djpk.kemenkeu.go.id/ (diakses 5 Januari 2025). Dari total rencana belanja sebesar Rp 8,2 triliun, realisasi belanja mencapai Rp 6,27 triliun, dengan realisasi pengeluaran pembiayaan hanya Rp 10 miliar dari rencana Rp 190,51 miliar (5,25 persen).
Namun, anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bojonegoro, Lasuri, menyebutkan bahwa persentase serapan anggaran belanja sebenarnya mencapai 79 persen.
“Itu mungkin belum termasuk dana abadi pendidikan yang tidak terserap, jadi bisa lebih kecil lagi,’’ ujar Lasuri, yang juga menjabat sebagai Ketua PAN Bojonegoro.
Belanja Pengadaan dan Realisasi Kontrak
Berdasarkan data dari Aplikasi Monitoring Evaluasi Lokal (AMEL) milik Pemkab Bojonegoro (https://lpse.bojonegorokab.go.id/eproc4/amel, diakses 5 Januari 2025), total belanja pengadaan mencapai Rp 3,2 triliun dengan melibatkan 135 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari 120 satuan kerja.
Dari hasil pemilihan, total nilai kontrak sebesar Rp 2,51 triliun dari rencana pemilihan senilai Rp 2,77 triliun (90,6 persen). Total nilai kontrak tersebut terdiri atas 10.903 paket pekerjaan.
10 Belanja Terbesar Kabupaten Bojonegoro Tahun 2024
- Biaya Bahan Obat-Obatan RSUD Sosodoro Jatikusumo
-
- Realisasi: Rp 52,3 miliar (65,9 persen dari pagu Rp 79,5 miliar).
- Metode pengadaan: e-Purchasing.
- Pembangunan RS Wilayah Selatan Tahap 2
-
- Realisasi: Rp 49,4 miliar (96,9 persen dari pagu Rp 51,07 miliar).
- Pelaksana proyek: PT Jaya Etika Beton, beralamat di Jl. Ketintang Baru Selatan VII/6, Surabaya.
- Pembangunan Gedung RSUD Sosodoro Jatikusumo Tahap 2
-
- Realisasi: Rp 39,5 miliar (96,3 persen dari pagu Rp 41,05 miliar).
- Pelaksana proyek: PT Jaya Etika Teknik, beralamat di Jl. Ketintang Baru Selatan VII No. 6, Surabaya.
Berikut 10 besar realisasi anggaran belanja Kabupaten Bojonegoro tahun 2024;
Dengan total anggaran fantastis yang dikeluarkan, realisasi belanja Kabupaten Bojonegoro tahun 2024 menunjukkan tantangan dalam optimalisasi serapan anggaran, khususnya untuk dana-dana strategis seperti dana abadi pendidikan. Semoga penggunaan anggaran yang telah terealisasi benar-benar memberikan dampak maksimal bagi kesejahteraan masyarakat.
Penulis: Syafik
