Blora- Bupati Blora H. Arief Rohman bersama Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati mulai ngantor di rumah sakit sebagai wujud realisasi salah satu program 99 kerja. Bupati memimpin apel pagi Senin 1-Februari-2021 pukul 07.00 WIB di Halaman RSUD dr. R. Soetijono Blora, didampingi wakil bupati, Dirut RSUD dr. Nugroho Adiwarso. Apel diikuti seluruh pegawai, dokter, perawat dan karyawan.
Dalam apelnya, bupati yang akrab disapa dengan panggilan Mas Arief ini menyampaikan apresiasi kepada seluruh tenaga kesehatan di Blora sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan dan meminta agar kualitas pelayanan terus ditingkatkan.
“Terimakasih atas pelayanan bapak dan ibu semua sebagai garda terdepan dalam melayani masyarakat. Berikan pelayanan dengan penuh semangat, ramah, senyum dan ketulusan. Ini adalah salah satu langkah sederhana agar masyarakat yang berobat dapat segera sembuh,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu Bupati Arief Rohman juga menyampaikan berita duka dari salah satu garda depan tenaga kesehatan di RSUD dr. R. Soeprapto Cepu telah berpulang dikarenakan Covid-19. “Kemarin salah satu tenaga kesehatan di RSUD dr. R. Soeprapto Cepu, Pak Sutejo Haryanto, S.Kep.Ners berpulang ke Rahmatullah semoga segala amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT,” tandas bupati yang juga seorang Gus atas putra Kyai ini.
Dalam apel itu bupati memberikan motivasi kepada seluruh jajaran tenaga medis untuk bersama-sama memberikan pelayanan terbaiknya bagi masyarakat Blora.
Kegiatan ngantor di rumah sakit kemudian dilanjutkan dengan menyapa pasien, peninjauan sejumlah ruang perawatan dan fasilitas peralatan kesehatan di rumah sakit sambil menyerap masukan untuk merumuskan langkah-langkah terbaik untuk meningkatkan pelayanan kesehatan sebagai salah satu prioritas kerjanya. “Setelah kita berkeliling tadi, ternyata RSUD kita masih butuh tambahan alat cuci darah, karena hingga kini masih terjadi antrean. Kemudian ruangnya juga butuh pelebaran. Kita juga ninjau ruang ICU, PICU, NICU, dan melihat ruang isolasi Covid-19. Ternyata alat untuk pemeriksaan swab berupa Cartridge TCM yang terbatas juga habis, sehingga butuh pengajuan lagi. Akan kita koordinasi kan dengan stakeholder terkait agar bisa melayani swab lagi,” ungkap bupati.
Bupati Arief juga mendorong agar pelaksanaan vaksinasi bisa terus dipercepat, diutamakan para pelayan masyarakat yang setiap hari bertemu banyak orang. “Ya beginilah yang saya maksud ngantor di rumah sakit. Tidak harus stay di sini, tapi bagaimana kami memonitoring secara berkala, mendampingi para tenaga kesehatan dalam penanganan Covid-19 dan penyakit lainnya. Kemudian menyerap permasalahan yang ada di lapangan dan memberikan arahan langsung kepada paramedis. Tidak hanya di RSUD Blora tapi juga RSUD Cepu, RS swasta hingga Puskesmas,” ujar mantan anggota DPRD Jateng ini.
Pihaknya juga bersyukur karena angka persebaran Covid-19 grafiknya sudah mulai melandai, yang dirawat di RS tinggal 6 orang. “Kami ingin wajah rumah sakit ini menjadi ramah, masyarakat yang berobat menjadi nyaman. Mohon saran dan masukan masyarakat untuk kemajuan rumah sakit kita ini,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati menyatakan kesiapannya untuk membantu program bupati yang salah satunya fokus di pelayanan kesehatan. “Kita akan kawal bersama, semuanya harus ikut mendukung. Peningkatan pelayanan rumah sakit tidak hanya memperbaiki kualitas SDM nya, namun juga peningkatan fasilitas gedung perawatan dan peralatan kesehatan nya,” tambah wabup yang akrab disapa Mbak Etik.
Bupati dan wabup yang dilantik Jumat (26/2) ini lantas meminta Dirut RSUD Blora, dr. Nugroho Adiwarso untuk menyerahkan grand desain pembangunan gedung perawatan baru yang akan dibangun untuk dipelajari bersama.
Penulis :Ai