damarinfo.com – Bulan Ramadhan tidak hanya menjadi momen ibadah, tetapi juga waktu untuk memperdalam ilmu. Salah satu sahabat Nabi yang dikenal sebagai lautan ilmu dan senantiasa meningkatkan ibadah serta keilmuannya di bulan Ramadhan adalah Abdullah bin Abbas. Beliau adalah sepupu Rasulullah SAW yang sejak kecil selalu mendampingi beliau dan mendapatkan banyak ilmu langsung dari Nabi.
Ibnu Abbas dikenal sebagai ahli tafsir Al-Qur’an, karena doanya yang dikabulkan oleh Allah setelah Rasulullah SAW berdoa, “Ya Allah, berilah ia pemahaman dalam agama dan ajarilah ia tafsir.” (HR. Bukhari). Berkat doa ini, Ibnu Abbas tumbuh menjadi sosok yang sangat cerdas dan menjadi rujukan utama dalam ilmu Al-Qur’an.
Di bulan Ramadhan, Ibnu Abbas memiliki kebiasaan unik yang membedakannya dari banyak sahabat lainnya. Beliau menghidupkan malam-malamnya dengan mendalami makna ayat-ayat Al-Qur’an dan memperbanyak mengulang hadits Rasulullah. Dalam riwayat Ibnu Hajar dalam “Fathul Bari”, disebutkan bahwa Ibnu Abbas sering duduk berjam-jam di masjid, mendiskusikan makna ayat-ayat yang turun kepada Rasulullah dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan.
Selain sebagai ahli tafsir, Ibnu Abbas juga terkenal dengan kedermawanannya di bulan Ramadhan. Dalam riwayat Ibnu Sa’ad dalam “At-Thabaqat Al-Kubra”, diceritakan bahwa setiap kali Ramadhan tiba, Ibnu Abbas akan membagikan hartanya kepada fakir miskin, memastikan tidak ada satu pun orang di sekitarnya yang kelaparan. Ia memahami bahwa Ramadhan adalah bulan berbagi, sebagaimana Rasulullah SAW juga lebih dermawan di bulan suci ini.
Ibnu Abbas juga dikenal sebagai guru bagi banyak sahabat dan tabiin. Di bulan Ramadhan, beliau sering menggelar majelis ilmu di masjid, mengajarkan tafsir Al-Qur’an, hadits, dan fiqh kepada umat Islam. Banyak ulama setelahnya yang menganggap bahwa ilmu yang berkembang di dunia Islam tak lepas dari jasa besar Ibnu Abbas dalam menyebarkan pemahaman yang benar tentang agama.
Keteladanan Abdullah bin Abbas mengajarkan bahwa Ramadhan bukan hanya tentang puasa dan ibadah pribadi, tetapi juga tentang memperdalam ilmu dan berbagi manfaat kepada sesama. Semangat beliau dalam memahami Al-Qur’an dan membagikannya kepada umat Islam menjadikan beliau sebagai inspirasi bagi kita semua untuk menjadikan bulan suci ini sebagai waktu belajar, mengkaji, dan memperkuat pemahaman agama.
Penulis : Syafik