Puncak Panen, Stok Beras di Blora Aman

oleh 32 Dilihat
oleh
(Sejumlah petani di Kecamatan Kedungtuban, Blora, memanen padi, Selasa 7-4-2020. Foto : Ais)

Blora- Musim panen padi mengalami puncaknya pada bulan April 2020 di Kabupaten Blora. Stok pangan khususnya beras dipastikan aman hingga lima bulan ke depan.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Blora Reni Miharti mengemukakan, musim panen padi di Kabupaten Blora telah dimulai sejak Februari.  Puncaknya diperkirakan akan terjadi April. ‘’Luas panen pada bulan ini diperkirakan mencapai 20.730 hektar dengan produksi 127.081 ton gabah kering panen. Kalau dikonversi menjadi beras 68.624 ton,’’ ujarnya dalam konferensi pers di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Blora di kantor Pemkab Blora, Selasa 7-4-2020.

Konferensi pers dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Komang Gede Irawadi. Konferensi pers yang rutin digelar setiap hari itu diikuti Direktur RSUD dr. R. Soeprapto Cepu Fatkhur Rokhim.

Menurut Reni Miharti, dibandingkan dengan kebutuhan konsumsi dalam daerah di wilayah Blora, stok beras pada bulan April itu diperkirakan masih akan surplus cukup besar. Yaitu pada April 2020 surplus beras mencapai 60.837 ton. ‘’Kemudian pada Mei, Juni dan Juli 2020 masih akan ada panen padi di wilayah Blora,’’ tandasnya.

Baca Juga :   Dua ODP Selesai Dipantau, Bojonegoro Tetap Zona Hijau

Selain panen padi, kata Reni Miharti, saat ini di beberapa desa juga sedang panen jagung dan puncaknya pada Juni. Sehingga ketersediaan jagung pipilan kering diperkirakan aman sampai dengan Oktober. Untuk ketersediaan gula pasir, kata Reni Miharti, sementara ini disuplai dari kabupaten lain.

Menurutnya, dalam waktu dekat pabrik gula Blora akan mulai musim giling tebu dengan masa giling 150 hari, atau kurang lebih lima bulan. Luas area tebu yang akan dipanen mencapai 7.324 hektare yang berada di wilayah Blora dan kabupaten lain di sekitar Blora.

Baca Juga :   Anggota DPRD Bojonegoro ini Tawarkan Solusi Soal Pertanian

Adapun cabai merah masih mencukupi sampai dengan empat hingga lima bulan ke depan. Kemudian untuk cabai rawit merah sebagian masih disuplai dari luar daerah. ‘’Untuk bawang merah, sampai saat ini masih berproduksi, namun sebagian didatangkan dari luar daerah Blora. Meski demikian stok di lapangan masih cukup,’’ kata Reni Miharti.

Sebelumnya Kepala Dindagkop UKM Blora Sarmidi menegaskan stok sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako) di Blora aman hingga lima bulan ke depan. Harga sembako juga relatif stabil. ‘’Harga sembako masih dalam batas ambang toleransi. Sedangkan untuk gula pasir harganya memang naik Rp 18 ribu per kilogram. Sesuai dengan arahan bupati, kita akan segera lakukan operasi pasar,’’ katanya.

Penulis :Ais

Editor : Sujatmiko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *