Damarinfo-Bojonegoro- Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah dan Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Husein telah menandai dimulainya pembangunan jembatan penghubung dua kabupaten pada Jum’at 9-April-2021.
Proyek pembangunan jembatan penghubung antar kabupaten ini adalah proyek kedua dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Sebelumnya telah diresmikan pada awal Maret 2021 jembatan terusan Bojonegoro- Blora, yang menghubungkan kawasan terisolir karena pembatas Sungai Bengawan Solo.
Kini pembangunan jembatan KaRe (Kanor-Rengel) telah dimulai. Nilai proyek dari jembatan yang disingkat KaRe (Kanor –Rengel) ini Rp 88.695.211.460,70 (Delapan puluh delapan miliar lebih) atau lebih rendah 5,4 persen dari Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp. 93.784.658.081,80 (Sembilan puluh tiga miliar lebih).
Dari laman lpse.bojonegorokab.go.id, pemenang berkontrak dari proyek jembatan yang melintas di atas Bengawan Solo ini adalah PT. Dwi Ponggo Seto. Perusahaan yang beralamatkan di Kabupaten Ponorogo adalah perusahaan yang sama yang mengerjakan proyek Jembatan Terusan Bojonegoro – Blora dengan Nliai Rp. 92,3 miliar.
Berdasarkan desain dan konstruksinya, jembatan penghubung yang berada di Kecamatan. Kanor turut Desa Semambung dan Desa Ngadirejo Kecamatan Rengel tersebut melintas di atas Sungai Bengawan Solo yang memiliki panjang total bentang 210 meter.
Terdiri dari lima bentang menggunakan rangka baja tipe A, dengan lebar jalur kendaraan tujuh meter ditambah trotoar 2X1 meter. Pembangunan jembatan meliputi struktur bawah jembatan (abutment dan pilar jembatan) dan struktur atas jembatan serta finishing (pemasangan rangka baja jembatan). Konstruksi abutment menggunakan beton bertulang dan pondasi menggunakan tiang pancang.
Jembatan KaRe lebih panjang 10 meter dari Jembatan TBB, sementara lebar jembatan sama. Untuk jumlah bentang,Jembatan Kare lebih banyak yakni lima bentangan sementara jembatan TBB berjumlah empat bentangan.
Penulis : Syafik
