Bojonegoro- Proyek peningkatan jalan poros kabupaten sudah mulai dikerjakan oleh para penyedia pekerjaan yang sudah memenangkan tender.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang Kabupaten Bojonegoro Retno wulandari mengatakan bahwa proyek peningkatan jalan dengan sistem rigid sudah mulai dikerjakan, namun tidak menyebutkan proyek di wilayah mana yang sudah dikerjakan dan yang akan dikerjakan.
“SPK nya sudah keluar,” kata Retno Wulandari.
Dari laman bpkad.bojonegorokab.go.id didapatkan data bahwa beberapa penyedia jasa konstruksi atau biasa disebut kontraktor sudah mencairkan uang muka sebesar 20 persen. Misalnya untuk peningkatan jalan antara Kalianyar- Ngumpak Dalem yang dimenangkan oleh PT. Dian Mosesa Perkasa yang beralamatkan JL. PERUMTEL RT.005/01 KEL. BENTENG, KEC. NUSANIWE, AMBON – Ambon (Kota) – Maluku, telah mencairkan uang muka senilai Rp. 5.100.752.329,00 (Lima miliar rupiah lebih) untuk proyek dengan nilai kontrak Rp, 28.921.791.561,30 (Dua puluh delapan miliar sembilan ratus juta lebih). Perusahan ini juga memenangkan proyek peningkatan jalan antara Ngumpak Dalem – Ngujo dengan nilai kontrak Rp. 25.796.332.717,10 (Dua puluh lima miliar lebih) dan uang muka yang sudah dicairkan senilai Rp. 4.549.535.041,00 (Empat miliar rupiah lebih).
Proyek peningkatan jalan yang lain yang juga sudah mencairkan uang muka adalah proyek peningkatan jalan antara Balen – Sugihwaras, dengan uang muka senilai Rp. 4.570.007.735,00 (Empat miliar lebih) dengan nilai kontrak Rp. 25.912.415.000,00 (Hampir dua puluh enam miliar) yang di kerjakan oleh PT. KARYA SEPAKAT KITA yang beralamatkan di JL. ARIF RAHMAN HAKIM NO. 09 PONOROGO – Ponorogo (Kab.) – Jawa Timur.
Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro Abdullah Umar menyambut baik pelaksanaan pekerjaan peningkatan jalan ini karena dapat menjadi sumber pendapatan masyarakat di tengah wabah covid-19. Dengan demikian perekonomian masyarakat Bojonegoro dapat terus bergerak dengan adanya proyek-proyek infrastruktur. “Kami minta untuk segera dikerjakan,” kata Umar panggilannya.
Lebih lanjut Umar mengingatkan agar kontraktor pelaksana memberikan prioritas untuk mempekerjakan tenaga kerja dari Bojonegoro dan belanja kebutuhan materialnya juga dari wilayah Bojonegoro. “Dan tetap harus mengedapankan protokol kesehatan,” pungkas Umar.
Penulis : Syafik