Bojonegoro,damarinfo.com– Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro terpilih, Setyo Wahono dan Nurul Azizah, memaparkan program 100 hari kerja pertama mereka dalam acara di ruang Angling Dharma, gedung Pemkab, Rabu 22-1-2025. Acara ini bertujuan untuk menyinkronkan program kerja bupati dan wakil bupati dengan pemerintah daerah agar terlaksana secara efektif.
Dalam pemaparannya, Setyo Wahono menjelaskan ada 23 program prioritas pada 100 hari kerja pertama. Beberapa program utama meliputi:
- Naskah akademis dana abadi untuk pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.
- Pengembangan geopark dunia.
- Penanganan darurat PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) serta vaksinasi PMK.
- Integrasi pakan ternak silvopastura.
- Pengembangan ayam peternak modern.
- Bantuan peternakan lele dan wader untuk penanganan stunting.
- Pasar murah Ramadan.
Setyo Wahono juga menyoroti program di bidang pendidikan seperti pemasangan internet sekolah, SiswaTop (Satu Siswa Satu Laptop), pengembangan sekolah unggulan, beasiswa perkuliahan, dan beasiswa afirmasi penyandang disabilitas.
“Kami juga akan meluncurkan program bus sekolah untuk mendukung mobilitas siswa,” ungkap Wahono.
Dalam sektor kesehatan dan ekonomi, ada rencana memperkuat jaminan kesehatan, memaksimalkan peran BUM Desa, dan meningkatkan insentif TPP ASN, BPD Desa, serta RT/RW. Program lain termasuk pameran produk unggulan, pembangunan infrastruktur pertanian, dan pendampingan petani bekerja sama dengan UGM.
Visi dan Misi Lima Tahun
Adapun visi lima tahun kepemimpinan mereka adalah “Terwujudnya Bojonegoro Makmur dan Membanggakan.” Lima misi yang ditetapkan meliputi:
- Membangun sumber daya manusia Bojonegoro yang berkualitas, berbudaya, dan bahagia.
- Membangun perekonomian daerah yang produktif dan berkeadilan.
- Melestarikan lingkungan serta mengembangkan transisi energi baru terbarukan.
- Meningkatkan tata pemerintahan daerah yang bersih dan akuntabel.
- Memajukan kebudayaan dan kebanggaan daerah.
Penyamaan Persepsi dengan OPD
Wakil Bupati Bojonegoro terpilih, Nurul Azizah, menegaskan pentingnya menyamakan persepsi dengan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Langkah ini memastikan semua OPD bersinergi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah,” ujar Nurul. Ia juga menekankan pentingnya penggalian ide solusi dari masyarakat. “Keputusan dari bawah akan lebih diterima karena melibatkan masyarakat,” tambahnya.
Nurul Azizah memperkenalkan tagline kepemimpinan mereka, yaitu ADEM (Aman, Damai, Ekonomi Tumbuh, dan Makmur Membanggakan). Tagline ini sejalan dengan program yang telah dirintis oleh Pj Bupati Adriyanto, seperti kebiasaan memakai udheng setiap apel ASN hari Rabu.
“Udheng menjadi simbol pengingat jasa Pak Pj Bupati,” ujarnya sambil tersenyum.
Program Sapa Bupati
Selama lima tahun kepemimpinan Setyo Wahono dan Nurul Azizah, mereka merencanakan program Sapa Bupati dalam tiga bentuk:
- Bupati berkunjung langsung ke lapangan.
- Agenda diskusi khusus dengan masyarakat di pendopo.
- Komunikasi melalui aplikasi.
Prioritas Tambahan
Nurul Azizah juga memaparkan beberapa program 100 hari lainnya, seperti:
- Penanganan wabah PMK dengan koordinasi antara warga pemilik ternak dan petugas.
- Pemanfaatan kawasan hutan untuk bidang peternakan.
- Peternakan ayam dan lele di kolam terpal.
- Inovasi BUM Desa untuk memberdayakan ekonomi lokal.
- Penghijauan dan pemasangan internet sekolah, terutama di daerah terpencil.
Dengan program-program yang terstruktur dan kolaboratif, Setyo Wahono dan Nurul Azizah berharap dapat membawa Bojonegoro menuju era baru yang aman, damai, makmur, dan membanggakan. Tagline Bojonegoro ADEM mencerminkan semangat kebersamaan dan optimisme. Akankah Bojonegoro menjadi inspirasi daerah lain? Waktu yang akan menjawab.
Editor : Syafi
Sumber : bojonegorokab.go.id