Bojonegoro,damarinfo.com – Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Surabaya Profesor Syamsul Huda menjelaskan bahwa tidak ada teori yang lain yang melebihi bahwa pendidikan yang merancang masa depan. Bahwa Bojoengoro yang akan datang itu prediktif (dapat diperkirakan) dari sekarang.
“Jika ini dibaiarin maka kita akan lost generation” Kata pria asal Desa Sukorejo Kecamatan Bojonegoro ini dalam acara Rembuk Bojonegoro Part 1 yang digelar oleh Kajian Sor Keres, di Hotel Aston Bojonegoro, Selasa 27-September-2022.
Lanjut Prof. Syamsul dirinya tidak menafikan program Pemkab Bojonegoro satu desa dua sarjana, namun harus diteliti lebih lanjut jumlah yang mendapatkan beasiswa tersebut. Prof. Syamsul lalu membandingkan dengan program yang ada di Kota Surabaya dan Sidoarjo, di dua daerah tersebut jumlah sarjananya ribuan, dan untuk mendapatkan beasiswa masyarakat tidak kesulitan karenan petugas dari Pemkot Surabaya dan Pemkab Sidoarjo mendatangi masyarakat yang membutuhkan beasiswa.
“Kalau disini saya tidak tahu, padahal duitnya lebih gede, jadi ada persoalan sebenarnya” Ujar alumni Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) di Bojonegoro
Berikutnya Prof. Syamsul mengatakan bahwa pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi bagian penting untuk bagaimana negara mempunyai daya saing tinggi. Menurut Prof. Syamsul biasanya ukuran keberhasilan sebuah pemerintahan yang baik adalah dari infrastruktur, mestinya juga harus diikuti dengan efek dari perbaikan infrastuktur harus diperbaiki.
“Salah satunya ya melalui Pendididikan” Terang Pria yang juga alumni MTsN 1 Bojonegoro ini.
Prof. Syamsul berikutnya menyampaikan bahwa dampak dari perbaikan infrastruktur dan perbaikan pendidikan dapat terasa. Bahwa kemiskinan dapat turun kalau memang SDM nya baik. Untuk itu Prof. Syamsul menawarkan empat hal untuk memperbaiki pendidikan, yaitu 1. Start Up dan Incubator, 2. UCE (Universtiy Comunity Engagement), 3. Digital Literasi and Creativity Center dan 4. Service Learning Sekolah.
Penulis : Syafik