Blora,damarinfo.com- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam sambutanya saat peresmian Bendungan Randugunting di Desa Kalinanas, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, Rabu 5-Desember-2022 menyampaikan bahwa Bendungan Randugunting memiliki kapasitas tampung air sekitar 14,4 juta meter kubik dan bisa mengairi kurang lebih 650 hektar sawah yang berada di Kabupaten Blora, Pati dan Rembang.
Presiden berharap dengan selesainya waduk Randugunting di Kabupaten Blora ini ketahanan pangan kita akan semakin baik, kemandirian pangan kita semakin baik.
“Karena kunci dari ketahanan pangan adalah air. Dan air itu akan ada kalau kita memiliki waduk yang sebanyak-banyaknya,” kata Presiden Jokowi.
Selain sebagai irigasi pertanian, presiden juga mengharapkan Bendungan Randugunting menjadi destinasi wisata.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, menerangkan bahwa pekerjaan fisik bendungan telah rampung lebih cepat 10 bulan dari jadwal kontrak yang seharusnya berakhir pada November 2022.
Dikatakannya, bendungan ini sudah sejak tahun 1990-an direncanakan untuk menambah suplai air bagi daerah kering di Kabupaten Blora dan sekitarnya. Akhirnya pembangunan dapat dikerjakan pada 2018 dan selesai di awal 2022.
‘’Kita tahu bahwa Blora dan sekitarnya ini termasuk rawan atau langka air. Nantinya bendungan ini bisa memberikan suplai air baku 200 liter/detik dan irigasi 670 hektare, selain juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata,” kata Menteri Basuki.

Pembangunan Bendungan Randugunting berada di bawah tanggungjawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air, Kementerian PUPR dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya – PT Andesmont Sakti (KSO) dengan biaya APBN 2018-2022 dengan nilai kontrak sebesar Rp 880 miliar.
Selain penyediaan air baku dan irigasi, Bendungan Randugunting dengan luas genangan 187,19 hektare juga akan berfungsi untuk mereduksi banjir sebesar 75% atau sebesar 81 m3/detik dengan pengurangan luas areal terdampak banjir dari 4.604 hektare menjadi 2.285 hektare.
Menteri Basuki menambahkan Bendungan Randuguting juga memiliki potensi sebagai sumber Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan sistem solar panel.
“Bendungan ini memiliki potensi untuk solar energi. Jadi kita akan coba memasang floating solar panel di bendungan. Saat ini kita punya 231 bendungan, jika ditambah 61 bendungan yang akan selesai 2024, kita akan punya 292 bendungan. Jika semua kita pasang floating solar panel, energi terbarukan akan bisa berkembang (dari bendungan),” tambah Menteri Basuk
Penulis : Ais