Bojonegoro, damarinfo.com – Awal bulan Qamariah ditentukan dengan ketampakan hilal pada waktu Magrib setiap akhir bulan. Ketika hilal terlihat maka sejak magrib tersebut sudah masuk bulan baru, namun jika hilal tidak terlihat maka bulan yang sedang berlangsung di istikmalkan menjadi 30 hari.
“Meskipun penentuan awal bulan Qamariah menunggu hasil rukyatulhilal, namun masuknya awal bulan Qamariah dapat diprediksi melalui sebuah perhitungan dengan mengacu pada kriteria tertentu,” ujar Ketua Tim Falakiyah Ponpes Attanwir Talun Irsyadul Ibad.
Menurut Irsyadul Ibad, Salah satu kriteria kemungkinan terlihatnya hilal yang berkembang di Indonesia adalah kriteria imkanurrukyat dari MABIMS. Kriteria ini merupakan hasil rapat bersama menteri-menteri agama dari Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) yang digunakan untuk acuan dalam membuat penanggalan hijriah untuk keempat negara tersebut.
“Menurut kriteria imkanurrukyat MABIMS, hilal mungkin dilihat ketika memiliki tinggi minimal 3° dan elongasi 6.4°,” tandas alumnus Attanwir 2005 ini.
Masih menurut pria yang biasa di siapa ustadz Irsyad ini, Data hilal dari hisab kontemporer menunjukkan bahwa ijtimak akhir bulan Dzulhijjah 1444 H terjadi pada Selasa, 18 Juli 2023 pukul 01:31:41 WIB. Ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia pada waktu Magrib tanggal 18 Juli 2023 berkisar antara 5° 34.28′ di Jayapura hingga 7° 29.15′ di Banda Aceh. Sementara elongasinya berkisar antara 7° 26.68′ hingga 8° 34.15′. Jika melihat data tersebut, maka posisi hilal pada tanggal 18 Juli 2023 sudah memenuhi kriteria imkanurrukyat sehingga memungkinkan untuk dilihat. Oleh karena itu awal tahun 1445 atau awal bulan Muharam diprediksi akan jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023.
“Wallahu a’lam bis shawab. Keterangan tersebut hanya sekedar prediksi berdasarkan perhitungan posisi hilal. Adapun keputusan resmi terkait awal Muharam 1445 H tetap menunggu hasil rukyatul hilal,” pungkas pria yang juga alumni Ponpes Lirboyo tersebut.
Hasil Hisab Awal Bulan Muharam 1445 H
Markas : PP. Attanwir Bojonegoro
(7° 10′ 27” LS, 112° 00′ 56” BT)
Sumber hisab kitab Irsyadul Murid sebagai berikut :
Ghurub 17 : 31 : 19 WIB
Tinggi hilal hakiki 06° 36′ 47”
Tinggi hilal mar’i 06° 13′ 58”
Azimut matahari 291° 04′ 17”
Azimut hilal 295° 36′ 50”
Posisi hilal 04° 32′ 34”
Elongasi 08° 50′ 32”
Umur hilal 15 : 57 : 48
Mukuts hilal 00 : 35 : 36
Nurul hilal 0,59 %
Hilal terbenam 18 : 06 : 55 WIB
Penulis : Rozikin