Pj Bupati Bojonegoro Akui Angka Kemiskinan masih Tinggi

oleh 126 Dilihat
oleh
(Pj. Bupati Bojonegoro Adriyanto saat memberikan sambutan dalam Media Gathering di Pendopo Malowopati, Rabu 4-10-2023. Foto : Syafik)

Bojonegoro, damarinfo.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bojonegoro merilis hasil pendataan kemiskinan Kabupaten Bojonegoro untuk periode Maret 2024. Informasi yang tertuang dalam Berita Resmi Statistik Kabupaten Bojoneoro Nomor : 21/7/3522/Th. IV, 22 Juli 2024 menyebutkan angka kemiskinan Bojonegoro sebesar 11,69 persen atau turun sebesar 0,49 poin dari tahun 2023 yakni 12,18 persen.

Dari sisi jumlah penduduk miskin terjadi penurunan sebanyak 5.920 jiwa, angka ini lebih banyak dari tahun 2023 dengan penurunan jumlah penduduk miskin sebanyak 150 jiwa.

“Penurunan jumlah penduduk miskin ini hampir 6.000 jiwa. Atau tepatnya berdasarkan rilis BPS menurun sebesar 5.920 jiwa. Walaupun turun dan tidak masuk 10 besar daerah miskin di Jatim, persentase kemiskinan di 11,69 persen masih cukup tinggi untuk Bojonegoro. Masih banyak yang perlu kita lakukan,” Kata Pj Bupati Adriyanto seperti dikutip dari boojonegorokab.go.id.

Lanjut Pj Bupati Adriyanto, dirinya meminta jajarannya, dan khususnya para camat, melakukan dua hal. Pertama, agar mengidentifikasi penduduk miskin yang mempunyai potensi untuk berusaha mandiri. Kedua, menjaga harga bahan pokok dengan cara memastikan ketersediaan beras subsidi, termasuk harga kebutuhan pokok lainnya. Melalui koordinasi dengan Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Dindagkop UM) dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP).

Baca Juga :   Kemiskinan Petani di Bojonegoro: Ironi di Tengah Kekayaan Daerah

“Langkah konkret yang telah diambil antara lain memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan bantuan sosial lainnya kepada masyarakat yang tidak mampu” Ujar pria yang juga menjabat sebagai salah satu Direktur di Kementerian Keuangan ini.

Baca Juga :   Dalam 5 Tahun (2018-2022) Persentase Penurunan Kemiskinan Bojonegoro Ke-2 Se Jatim. Benarkah?

Dalam Berita Resmi Statistik yang diterbitkan oleh BPS Kabupaten Bojonegoro juga menyebutkan bahwa Berdasarkan P1 dan P2, maka diperoleh dua informasi.

Pertama, biaya yang diperlukan dalam upaya pengurangan kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro terutama yang bersifat cash transfer agar penduduk keluar dari Garis Kemiskinan tidak sebesar di tahun 2003 (berdasarkan Indeks Kedalaman Kemiskinan/P1).

Kedua, tidak diperlukan banyak program dalam pengentasan kemiskinan disebabkan tingkat kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro relatif homogen dibandingkan kondisi tahun 2003 (berdasarkan Indeks Keparahan Kemiskinan/P2).

Penulis : Syafik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *