Bojonegoro- Pihak Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim turunkan tim untuk menguak misteri kasus seks “Fetish Jarik” dengan modus riset. Tim yang diturunkan yaitu dari Subdit Siber Direktorat Kriminalitas Khusus (Ditreskrimsus) dan Kejahatan Kekerasan (Jatanras Ditreskrimum.
Tim Kuda bergerak cepat menelusuri kasus seks fetish yang viral dan bikin heboh di media sosial (medsos) sejak Kamis 30-Juli-2020. Selain itu dari salah satu Universitas Negeri di Surabaya ikut mendalami lantaran heboh terkait dengan mahasiswanya berinisial G.
Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, tim Siber dam Jatanras bergerak cepat karena viralnya unggahan dugaan seks fetish itu menimbulkan keresahan di masyarakat. Apalagi, ada dugaan pelecehan seksual.
“Banyak membuat keresahan para netizen dengan pengunggahan konten-konten meminta dan menyuruh serta melakukan beberapa perilaku pelecehan, berdasarkan konten-konten yang disampaikan para netizen,” kata Kombes Trunoyudo, kemarin.
Sejauh ini, lanjut Kombes Trunoyudo, Polda Jatim belum menerima laporan dari para korban. Meski demikian, pendalaman tetap dilakukan. Dan diharapkan pihak yang merasa menjadi korban segera melaporkan diri untuk mempermudah proses penyelidikan. “Penyelidikan ini sebagai bentuk memberikan kepastian hukum dan membuat masyarakat aman dan terlindungi,” ujarnya.
–
Di sisi lain, pihak kampus menggelar sidang etik terkait kasus itu karena berkepentingan untuk menyelidiki terhadap pengunggah menyebut nama Gilang dan disebut sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Unair angkatan 2015.
Otoritas Universitas itu menyampaikan bahwa kampus terkemuka di Jawa Timur itu tidak membuat riset terkait seks fetish. “Kalau nanti diverifikasi ternyata benar, pasti ada tindakan tegas, maksimal tindakan pecat. Tapi kami masih melacak dan memverifikasi info itu,” kata Juru Bicara Universitas Airlangga, Suko Widodo, ketika dikonfirmasi, Kamis 30-Juli-2020, lalu.
Penulis : Syafik/sumber CIC News