Petani Blora Keluhkan Harga Cabai Anjlok

oleh 27 Dilihat
Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, berdialog dengan Ketua Gapoktan Bina Tani Desa Purworejo, Kec. Blora Kota, Sukirno terkait dengan kendala-kendala yang dialami oleh petani cabai, di salah satu rumah warga Dusun Betet, Ds. Purworejo, Jumat pagi 3-September-2021.Foto/dok. Prokompim Blora

Blora,damarinfo.com- Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, berdialog dengan Ketua Gapoktan Bina Tani Desa Purworejo, Kec. Blora Kota, Sukirno terkait dengan kendala-kendala yang dialami oleh petani cabai, di salah satu rumah warga Dusun Betet, Ds. Purworejo, Jumat pagi 3-September-2021.

Sebelumnya, Wabup beserta dengan sejumlah pegawai Setda Blora berangkat dari Kantor Bupati Blora menggunakan sepeda menuju Dusun Betet untuk membeli cabai dan sekaligus berdialog dengan para petani.

Sukirno menjelaskan, harga cabai merah di tingkat petani saat ini anjlok. Bahkan harganya tidak sebanding dengan biaya produksi yang dikeluarkan petani. Dirinya juga menyambut baik adanya gerakan dari para ASN untuk membeli cabai dari petani. Setidaknya Rp 150 kilogram cabai merah petani desanya dibeli oleh ASN Setda dengan harga sekitar Rp 14 ribu per kilonya.“Saya ucapkan terimakasih kepada Ibu Wabup dan pegawai Setda telah ikut andil penyelamatan harga cabai. Saat ini harga cabai  hanya Rp 6 ribu di tingkat petani, padahal itu jauh sekali di bawah harga break event Point atau titik impas kita” ujarnya.

Ditambahkannya, untuk menutup biaya produksi setidaknya BEP minimal harus berada di kisaran harga 14 ribuan per kilonya. Pihaknya berharap agar pemerintah dapat mencarikan solusi agar ada jaminan harga. “Untuk mengantisipasi kita berharap pemerintah mencarikan solusi, supaya jaminan harga untuk cabai ada. Bisa berkaitan dengan provinsi lain atau kabupaten lain yang kurang bisa distok dari kita.” tambah Sukirno.

Dihadapan para petani, Wabup mendengarkan kendala yang dihadapi para petani terkait harga dan pasar.  “Hari Ini kita berada di Desa Purworejo khususnya di Dusun Betet, dusun ini adalah sentra cabai, dari keluhan para petani yang intinya adalah pemasaran. Saya berharap nanti kami dari pemerintah kabupaten hadir di tengah masyarakat yang galau tentang harga cabai” terangnya.

Wakil Bupati Tri Yuli ingin agar dinas terkait untuk menjalin kerjasama dalam rangka membantu terjaminnya pasar dan harga bagi para petani cabai.  Dirinya berharap agar cabai dari Blora dapat dipasarkan hingga daerah lain, termasuk provinsi lainnya. “Saya dengan dinas terkait, dinas pertanian, dindagkop, bagaimana kita membuat inovasi, membuat satu terobosan kita bisa membuat MoU kerjasama dengan pasar di sekitaran Jabodetabek” ungkapnya.

Penulis : Sujatmiko/sumber Tim Liputan Prokompim Blora