Pesan Gus Baha untuk Pemimpin “Hilangkan Ketakutan Rakyat pada Pemimpin”

oleh 217 Dilihat
oleh
(Gus Baha)

Damarinfo.com- Kiai Haji Ahmad Bahauddin Nursalim, akrab disapa Baha menyampaikan Pemimpin yang baik adalah yang mampu mengambil hati rakyat. Caranya hilangkan ketakutan rakyat kepada pemimpinya. Caranya dengan mengajak rakyat, berbincang-bincang yang ringan.

“Psikologi rakyat ketemu Presiden atau Gubernur apalagi ajudan, pasti takut. Cara menghilangkan ketakutan itu diajak ngendhikan atau ngomong yang ringan-ringan,” kata Gus Baha dalam Kanal YouTube Kyai Sepuh Official, Kamis, 14 Oktober 2021

Lanjut Gus Baha, sama ketika Gubernur ditanya Menteri Dalam Negeri atau ditanya atasannya lagi, pasti gagap. Gus Baha lalu menjelaskan dalam Al-Quran, kata Gus Baha, Allah Ta’ala juga suka ngendhikan yang ringan-ringan.

Gus Baha menceritakan kisah Nabi Musa AS. Suatu ketika Nabi Musa mengadu sakit gigi kepada Allah.

Baca Juga :   Setan Sangat Jengkel Jika Orang Mukmin Lakukan hal ini.

“Ya Allah, saya ini sakit gigi,” tutur Gus Baha berkisah.

“Terus, sama Allah Ta’ala dikasih tahu coba kamu kunyah rumput ini jenis ini,” tambah Gus baha. “Setelah dikunyah, Nabi Musa sembuh.”

Gus Baha mengatakan Nabi Musa merupakan nabi yang berstatus Kalimullah. Yaitu nabi yang setiap punya problem itu komunikasi langsung dengan Allah Ta’ala.

Namun, di saat lain, Gus Baha kembali bercerita, Nabi Musa menderita sakit gigi lagi. Berhubung merasa sudah tahu obat sakit gigi, kali ini Nabi Musa tidak berkonsultasi lagi kepada Allah.

“Tapi langsung cari rumput itu, kemudian dikunyah. Tapi tambah sakit,” ungkap Gus Baha.

Nabi Musa pun kemudian mengadu kepada Allah. “Ya Allah, ini sesuai resep pertama, kenapa tambah sakit,” kisah Gus Baha.

Baca Juga :   Walisongo Tidak Gunakan Ilmu Fiqih untuk Dakwah. Berikut Penjelasan Gus Baha

“Jawab Allah, dulu kamu percaya Saya punya kekuatan menyembuhkan. Terus, sekarang kamu percaya sama rumput. Silakan minta sembuh dari rumput tadi,” kata Gus Baha. Di balik cerita Nabi Musa mengeluhkan sakit gigi kepada Allah, Gus Baha mengatakan ada hal dahsyat yang bisa diambil pelajaran.

“Allah Ta’ala itu ngendhikan atau memperlakukan kekasihnya itu ringan sekali, rileks sekali,” jelas Gus Baha.

Dari kisah ini, kata Gus Baha, berbincang-bincang ringan itu sebenarnya tidak salah.

“Karena dalam hal kecapean seperti (pandemi) ini, sebenarnya hal ringan adalah obat, solusi,” terang Gus Baha

Editor : Syafik

Sumber : Kanal YouTube Kyai Sepuh Official, Kamis, 14 Oktober 2021