Bojonegoro, damarinfo.com – Sebanyak 500 atlet lebih dari empat puluh dua cabang olahraga mulai hari Jumat sampai Minggu 22-25 November 2024 akan mengikuti Pres Test yang digelar KONI Kabupaten Bojonegoro di GOR SMA Negeri 3 Bojonegoro.
Hal tersebut diungkapkan wakil ketua KONI Kabupaten Bojonegoro Tonny Ade Irawan. Dia menjelaskan Pre test dilakukan kepada atlet yang diusulkan cabang olahraga untuk pemusatan latihan cabang (Puslatcab) sebagai bagian dari persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) tahun depan di Malang.
‘’Jadi ini tes awal untuk persiapan Porprov,’’ katanya pada Jum’at, 22-November-2024.
Setelah Pre Test ini dilakukan, maka KONI Kabupaten Bojonegoro akan memiliki data awal kondisi atlet. Diantaranya adalah VO2MAX, kebugaran, serta daya tahan setiap atlet.
‘’Setelah itu mereka akan ditingkatkan fisiknya oleh pelatih masing-masing cabang olahraga yang sudah diberikan pelatihan pelatih fisik beberapa waktu lalu,’’ tuturnya.
Selanjutnya tambah pria yang kerap dipanggil Tonny itu, pada akhir Desember 2024 nanti mereka akan melakukan Post test dengan materi yang sama. Sehingga nantinya akan bisa dilihat perbandingan kondisi atlet setelah mengikuti Puslatcab apakah layak masuk dalam Pemusatan Latihan Kabupaten atau Puslatkab sebagai persiapan akhir menuju Porprov.
‘’Beberapa waktu lalu sudah kita siapkan pelatihnya dan pengimbasannya kepada atlet Puslatcab saat ini,’’ imbuhnya.
Koordinator Pre Test atlet Puslatcab KONI Kabupaten Bojonegoro Ika Yulianan menjelaskan, standar pre test yang dilakukan adalah mengikuti standar tes yang dilakukan di Puslatda atau pemusatan latihan daerah. Dimana lanjut dia tes akan dibagi kedalam kelompok olahraga kelincahan dan kecepatan, olahraga Bela Diri, olahraga Akurasi atau ketepatan, Olahraga Air serta olahraga Taktik atau Body Builder.
‘’Untuk olahraga taktik seperti catur dan E Sport akan dilakukan tes psikologi,’’ terangnya.
Wanita yang juga mantan atlet nasional Panahan itu mengungkapkan, setiap atlet akan menjalani tes dalam kurun waktu sekitar dua jam. Sementara beberapa tes yang dilakukan diantaranya adalah seperti Beep Test, Flexibilty, Hover atau Core, Russian Twist yang masing-masing berbeda untuk atlet putra dan putri.
‘’Yang berbeda memang hanya untuk atlet Catur dan E Sport yang ditambah tes psikologi selain beberapa tes fisik ringan,’’ ungkapnya.
Setidaknya lanjut Ika dengan mengetahui kondisi awal fisik masing-masing atlet pihaknya bisa mengetahui perkembangan setelah masuk Puslatcab. Sebab untuk berpretasi menurut dia seorang atlet tentu harus mempunyai fisik yang standar saat turun di sebuah pertandingan.
‘’Kalau tekniknya bagus tapi ketahanan fisiknya kurang tentu di pertandingan hasilnya tidak akan maksimal,’’ pungkasnya.