Penduduk Bojonegoro: Dominasi Produktif dan Fenomena ‘Uban yang Membesar’

oleh 112 Dilihat
oleh
(Ilustrasi by grok.com)

damarinfo.com – Kalau penduduk Bojonegoro itu ibarat pohon, maka batangnya sedang besar-besarnya—kokoh, padat, dan menopang. Data BPS Bojonegoro menyebutkan bahwa jumlah penduduk tahun 2025 diproyeksikan mencapai 1,33 juta jiwa, dan lebih dari 60 persen dari mereka berada di kelompok usia produktif (15–64 tahun). Ini kabar baik, tapi seperti biasa, tidak cukup hanya berhenti di situ.

Kelompok usia 25–39 tahun menjadi yang paling padat. Misalnya, kelompok 30–34 tahun mencapai 97,07 ribu jiwa, disusul usia 35–39 tahun dengan 96,87 ribu jiwa. Ini menunjukkan bahwa angkatan kerja utama Bojonegoro sedang dalam masa keemasan. Kalau dimanfaatkan baik, bisa jadi mesin pembangunan. Tapi kalau tidak, bisa jadi bom waktu pengangguran dan kemiskinan.

Anak-anak Mulai Menyusut, Lansia Mulai Tumbuh

Lihat kelompok usia 0–4 tahun di 2025: cuma 81,89 ribu jiwa, lebih kecil dibanding 2023 yang mencapai 86,12 ribu jiwa. Artinya? Angka kelahiran cenderung turun. Mungkin karena faktor ekonomi, pergeseran gaya hidup, atau belum sembuhnya trauma pandemi.

Sementara itu, kelompok lanjut usia (65 tahun ke atas) justru naik signifikan. Pada 2025, total lansia (65+) diperkirakan mencapai 145,6 ribu jiwa, atau sekitar 11 persen dari total penduduk. Kalau ini tren terus naik, kita akan menghadapi apa yang disebut “aging population”. Uban makin tumbuh, dan itu berarti beban sosial juga bisa meningkat.

Baca Juga :   Sistem Error, Pembuatan KK di Bojonegoro Butuh Waktu Seminggu

Laki-Laki Masih Lebih Banyak, Tapi Tipis

Kalau dihitung, jumlah laki-laki 2025 diperkirakan 666,96 ribu jiwa, sedikit lebih banyak dari perempuan yang sebanyak 663,56 ribu jiwa. Rasio jenis kelamin cukup seimbang, jadi tidak terlalu berdampak besar untuk isu jodoh atau ketimpangan sosial berdasarkan gender—untuk saat ini.

Bojonegoro: Bukan Kota Padat, Tapi Cukup Rata

Dengan kepadatan sekitar 575 jiwa/km², Bojonegoro bukan termasuk daerah superpadat. Apalagi kalau dibandingkan dengan 10 daerah terpadat di Jawa Timur berikut ini:

  1. Kota Surabaya – 8.727 jiwa/km²

  2. Kota Malang – 7.291 jiwa/km²
  3. Kota Mojokerto – 6.855 jiwa/km²
  4. Kota Pasuruan – 5.701 jiwa/km²
  5. Kota Madiun – 5.634 jiwa/km²
  6. Kota Blitar – 4.709 jiwa/km²
  7. Kota Probolinggo – 4.610 jiwa/km²
  8. Kota Kediri – 4.480 jiwa/km²
  9. Sidoarjo – 3.030 jiwa/km²
  10. Jombang – 1.238 jiwa/km²
Baca Juga :   Bojonegoro Kota, Kecamatan Terpadat di Kabupaten Ini

Bojonegoro masih nyaman untuk jalan kaki atau naik motor tanpa stres berlebihan.

Sebaliknya, Bojonegoro juga bukan yang paling renggang. Ada yang lebih sepi, seperti Kabupaten Situbondo (426 jiwa/km²), Banyuwangi (491 jiwa/km²), dan Pacitan  (411 jiwa/km²).

Apa Artinya Semua Ini?

Struktur penduduk Bojonegoro ini adalah potret peluang dan peringatan. Bonus demografi sedang hadir di depan mata, tapi juga mulai muncul bayangan penuaan penduduk. Pemda harus mulai menata arah: dari pembangunan infrastruktur, lapangan kerja, pendidikan vokasi, hingga pelayanan lansia.

Masyarakat juga perlu melek soal ini. Karena pada akhirnya, bukan hanya soal berapa banyak kita, tapi bagaimana kita tumbuh bersama.

Penulis : Syafik

Sumber Data:  BPS Kabupaten Bojonegoro, BPS Jawa Timur (https://jatim.bps.go.id)