Bojonegoro berada di persimpangan penting. Dengan pemimpin baru yang akan segera dilantik, pertanyaan utama yang muncul adalah: ke mana arah pembangunan akan dibawa ?
Sejarah: Visi yang Menyatukan Arah
Sejarah menunjukkan bahwa setiap pemimpin besar memulai dengan visi yang jelas dan arah pembangunan yang tegas. Suyoto, atau Kang Yoto, membangkitkan semangat masyarakat pada 2007 dengan slogan ambisius “Melebihi Lamongan.” Meski APBD saat itu terbatas pada Rp892,3 miliar dan tingkat kemiskinan mencapai 23,87 persen, visinya menciptakan keselarasan antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha.
Kemudian, Anna Mu’awanah berfokus pada pembangunan infrastruktur sebagai prioritas utama. Dengan APBD yang melonjak menjadi lebih dari Rp5 triliun, ia mencatatkan pencapaian besar di sektor jalan dan jembatan. Namun, sektor lain seperti pendidikan, pariwisata, ekonomi kreatif, dan olahraga belum mendapatkan perhatian yang memadai.
Kini, dengan infrastruktur yang relatif lebih baik dan APBD yang jauh lebih besar, Bojonegoro memiliki peluang untuk melangkah lebih jauh. Saatnya menentukan identitas kota yang mampu mempersatukan visi pembangunan, seperti yang berhasil dilakukan oleh kota-kota lain di sekitar.

Membangun City Branding: Identitas Bojonegoro di Masa Depan
City branding adalah langkah strategis untuk menciptakan identitas unik yang tidak hanya dikenal secara lokal, tetapi juga mampu menarik perhatian nasional dan internasional. Kota seperti Solo dan Madiun telah menunjukkan bahwa dengan visi yang kuat, sebuah kota bisa mengubah keterbatasan menjadi keunggulan.
1. Bojonegoro sebagai Kota Pendidikan
Kota Solo berhasil menciptakan identitas sebagai kota pendidikan, meskipun minim potensi wisata alam. Dengan fokus pada pengembangan sekolah unggulan, peningkatan kualitas perguruan tinggi, dan pelatihan vokasi, Bojonegoro bisa menjadi pusat pendidikan baru di Jawa Timur.
2. Pariwisata Buatan sebagai Ikon Kota
Kota Madiun sukses menjadikan Pahlawan Street Center sebagai daya tarik wisata. Dengan APBD yang hanya 20 persen dari Bojonegoro, Madiun menunjukkan bahwa kreativitas bisa menjadi kunci.

3. Bojonegoro sebagai Kota Olahraga
Bojonegoro memiliki potensi besar untuk menjadi pusat olahraga regional atau bahkan nasional, dengan memanfaatkan APBD yang besar untuk membangun sarana dan prasarana olahraga standar internasional. Inspirasi bisa diambil dari Kota Solo yang mampu menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, meskipun memiliki APBD jauh lebih kecil.
- Aksi Nyata:
-
- Bangun stadion modern yang dapat digunakan untuk pertandingan sepak bola nasional dan internasional.
- Ciptakan sport center multifungsi untuk mendukung berbagai cabang olahraga, seperti atletik, bulu tangkis, dan renang.
- Gelar event olahraga berskala nasional seperti Pekan Olahraga Daerah (Porda) atau liga-liga sepak bola profesional.
- Dampak:
-
- Meningkatkan citra Bojonegoro sebagai kota yang mendukung gaya hidup sehat dan berprestasi.
- Menarik wisatawan melalui event olahraga sekaligus mendorong perputaran ekonomi lokal.
- Memberikan wadah bagi atlet lokal untuk berkembang dan berkompetisi di tingkat lebih tinggi.
Strategi Implementasi: Dari Ide ke Realitas
Untuk memastikan city branding berjalan efektif, diperlukan strategi implementasi yang terukur dan inklusif:
- Komitmen Pemimpin: Kepemimpinan Setyo Wahono dan Nurul Azizah harus menjadikan olahraga sebagai bagian dari prioritas utama dalam identitas kota.
- Kolaborasi dan Investasi: Kerja sama dengan sponsor, pelaku usaha, dan organisasi olahraga dapat mempercepat pembangunan fasilitas.
- Promosi Berkelanjutan: Libatkan media lokal dan nasional untuk mempromosikan event olahraga dan fasilitas baru di Bojonegoro.
Untuk itu Kepemimpinan Setyo Wahono – Nurul Azizah perlu memliki visi yang jelas, kemana arah Bojonegoro kedepan. Kota pendidikan, Kota Pariwisata dan Budaya, Kota Olahraga atau Kota Apa? Hal ini menjadi penting agar seluruh stake holder kabupaten Bojonegoro dapat dengan jelas memahami dan bersama-sama mendukung untuk mewujudkannya. Bojonegoro memiliki peluang besar untuk menciptakan identitas sebuah kota,dengan APBD yang berlimpah.
Sebagai warga Bojonegoro, kita semua ingin kota ini menjadi lebih dari sekadar tempat tinggal. Kita ingin kota ini menjadi kebanggaan—tempat di mana warga bisa berkata dengan bangga, “Saya dari Bojonegoro, dan inilah yang membuat kota kami istimewa.”
Penulis : Syafik