Blora- Proyek pembangunan jembatan Bengawan Solo yang menghubungkan Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora (Jateng) dengan Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro (Jatim) segera dimulai.
Menurut rencana, peletakan batu dimulainya pembangunan jembatan yang melintasi sungai Bengawan Solo tersebut akan dilakukan Rabu 1 Juli 2020 oleh Bupati Bojonegoro Hj Anna Muawanah dari sisi sungai di wilayah Desa Luwihaji. Adapun dari sisi lainnya di wilayah Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Pemkab Blora telah memulai pembangunan jalan akses menuju lokasi jembatan.
Wakil Bupati Blora H Arief Rohman mengemukakan, pihaknya sudah melakukan pengecekan lapangan di lokasi akan dibangunnya jembatan belum lama ini. Wabup juga mengungkapkan telah mengecek perizinan yang disyaratkan dalam pembangunan jembatan di Kementerian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). ‘’Perizinannya sudah rampung. Sehingga kini proyek pembangunan jembatan Bengawan Solo Medalem-Luwihaji sudah siap dilaksanakan,’’ ujar Wabup Blora H Arief Rohman, Selasa 30-6-2020.
Dia menyatakan, dari hasil peninjauan di lokasi pembangunan jembatan, sejumlah alat berat sudah siap di lokasi. Beberapa di antarnya sudah mulai melakukan pengerukan lahan untuk pembangunan jembatan. Hal ini menandakan mimpi panjang untuk membuka akses warga Blora wilayah Selatan (Kradenan, Randublatung, Kedungtuban, Jati) menuju Bojonegoro dan Ngawi yang lebih dekat bisa segera terwujud.
Anggaran pembangunan jembatan tersebut ditanggung sepenuhnya oleh Pemkab Bojonegoro. Dananya sudah dianggarkan dalam APBD Bojonegoro 2020. Hal itu sesuai dengan kesepakatan antara Pemkab Blora dan Bojonegoro yang ditandatangani beberapa tahun lalu. ‘’Anggaran pembangunan jembatannya 100 persen dari Bojonegoro, terimakasih banyak kami sampaikan kepada Bupati Bojonegoro Hj Anna Muawanah.
Sedangkan Blora dapat tugas menyusun DED perencanaannya, pembebasan lahan dan pembangunan jalan akses jembatan di wilayah Blora,’’ ungkap H Arief Rohman.

Jika kelak jembatan sudah selesai dibangun, warga Blora wilayah selatan tidak perlu berputar puluhan kilometer melewati Cepu ketika ingin ke Ngawi, Madiun, dan sekitarnya. Warga juga tak perlu lagi menaiki perahu penyeberangan Bengawan Solo untuk sampai ke wilayah seberang. ‘’Kami mohon doanya semoga proses pembangunan jembatan berjalan lancar. Sehingga pada akhir 2020 jembatan itu sudah bisa digunakan untuk memperlancar akses ekonomi dan sosial di kedua wilayah,’’ kata Arief Rohman.
Berdasarkan data yang dihimpun, untuk fisik jembatan dibangun dengan rangka baja yang terdiri dari lima bentang menggunakan rangka baja tipe A. Anggaran pembanguan jembatan mencapai sekitar Rp 90 miliar dari APBD Bojonegoro TA 2020. Sedangkan proyek pembangunan jalan akses menuju jembatan yang dilakukan Pemkab Blora di wilayah Desa Medalem juga mulai dikerjakan senilai Rp 8,2 miliar (APBD Blora 2020).
Rasni,46 tahun, salah satu warga Desa Medalem menyatakan kegembiraannya setelah mengetahui pembangunan jembatan Bengawan Solo di desanya akan segera dimulai. Menurutnya, sudah cukup lama masyarakat di desanya mengharapkan ada jembatan. ‘’Selama ini harus melewati Cepu jika ingin ke Ngraho, Ngawi dan sekitarnya. Kalau tidak ingin lewat Cepu ya naik perahu penyeberangan tapi itu terbatas untuk pengedara sepeda motor dan sepeda ontel. Kalau musim hujan saat debit air Bengawan Solo naik, kami khawatir naik perahu penyeberangan,’’ ujar Rasni yang kini membuka usaha warung makanan di sekitar lokasi proyek pembangunan jembatan.
Penulis : Ais