Bojonegoro – Pemandangan unik terjadi prosesi pemakaman salah satu warga di pemakaman Islam Desa Sugihwara Kecamatan Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro, 18-Juli-2020. Puluhan warga melakukan sholat jenazah di makam.
Musababnya, warga yang dimakamkan menggunakan protokol pemakaman Covid-19. Tentu saja para petugas yang membawa jenazah langsung ke lokasi pemakaman. Pemakaman dengan protokol Covid-19 ini dilakukan karena almarhumah saat dilakukan rapid test dinyatakan reaktif.
Kepala Desa Sugihwaras Amir mengatakan, berdasarkan keterangan orang tua almarhumah, anaknya sehari sebelumnya (Jum’at 17-7-2020) merasa sakit kepala diduga vertigo, dan kalau batuk dadanya sesak. Selanjutnya almarhumah periksa ke Puskesmas Sugihwaras, dan saat dilakukan rapid test dinyatakan reaktif. Oleh Pihak Puskesmas selanjutnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumberejo. Namun oleh pihak RSUD Sumberejo dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu 18-Juli-2020 “Tapi hasil test swap nya belum keluar,” katanya.
Kepala RSUD Sumberejo dr. Ratih Wulandari saat ditanya terkait dengan kondisi almarhumah meminta untuk menghubungi hotline Humas Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro. Saat Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 dihubungi, belum dapat memberikan keterangan karena belum mendapatkan informasi tentang hal tersebut.
Jenazah tiba di lokasi makam sekitar pukul 13.05 WIB. Insiden kecil mewarnai pemakaman almarhumah, saat peti yang sudah berada diatas liang kubur terjatuh bersama dengan dua orang petugas yang memakamkan. Peristiwa tersebut memicu kemarahan warga yang berada di lokasi makam. Ditambah lagi ternyata yang melakukan pemakaman adalah petugas pemakaman Desa Sugihwaras meski semuanya memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap dan bukan petugas dari Gugus Tugas Covid-19.
Beberapa warga sempat menerobos garis polisi yang dipasang di sekitar lokasi pemakaman, dan meneriaki petugas medis yang bertugas, beruntung aparat dari Kepolisian sektor (Polsek) dan Komando Rayon Militer (Koramil) Kecamatan Sugihwaras dapat meredam amarah warga.
Ketuar RT dimana almarhum tinggal, Kardi mengatakan, semestinya yang melakukan pemakaman adalah petugas yang sudah terlatih dan bukan diserahkan kepada warga sekitar. Karena sepengetahuan Kardi, para petugas dari rumah sakit sudah dibayar oleh negara untuk melakukan pemakaman dengan protokol Covid-19. “Mereka kan sudah dibayar, kenapa diserahkan kepada warga,” kata Kardi dengan nada tinggi.
Penulis : Syafik