Bojonegoro, damarinfo.com – Sebanyak 20 Calon Jemaah Haji (CJH) dari Bojonegoro dilimpahkan atau digantikan oleh ahli warisnya. Mereka digantikan ahli waris karena telah meninggal dunia atau sakit selama tahun 2020-2021.
“Jumlahnya sejak tahun 2020 hingga 2021 kemarin ada sebanyak 20 orang pelimpahan jamaah haji,” tutur kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Kemenag Bojonegoro, Yasmani kepada damarinfo.com, Jum’at 27-Maret-2022.
Menurut Yasmani, sebelum menerima pelimpahan, ahli waris harus memenuhi sejumlah pra-syarat antar lain minimal berusia 12 tahun, serta menunjukkan bukti jika calon jamaah haji tidak bisa berangkat karena sakit atau meninggal dunia dengan akta kematian. dan surat tersebut harus ditunjukkan dari instansi atau pihak terkait.
“Kalau sakit permanen harus melampirkan surat keterangan dari instansi kesehatan, sementara untuk yang meninggal harus ada akta kematian,” tandas pria yang pernah menjababat sebagai Kasi Pendidikan Madrasah ini.
Pelimpahan CJH ini sesuai dengan Keputusan Dirjen Penyelanggaraan Haji dan Umroh nomor 130 tahun 2020 dan Surat Edaran Kementerian Kesehatan nomor HK.02.01/MENKES/33/2020. CJH yang meninggal dunia dan bisa di limpahkan yaitu, meninggal dunia terhitung mulai tanggal 29 april 2019, kemudian meninggal sebelum berangkat ke Arab Saudi dari bandara embarkasi. dan yang bisa menggantikan tersebut adalah suami, istri, ayah, ibu, anak kandung, saudara kandung yang di tunjuk atau telah mendapat persetujuan semua pihak.
Lanjut Yasmani, karena masih dalam suasana pandemi COVID-19, CJH juga juga harus telah divakisnasi dosis 1 dan 2. Untuk CJH yang belum menerima vaksinasi ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak tim kesehatan.
“Setiap tahun biasanya berangkat sebanyak 1.040 calon jamaah haji Insya Alloh tahun ini, berangkat,” Pungkas Yasmani
Penulis : Rozikin
Editor : Syafik
