Bojonegoro – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pemuda Taruna (PETA), Desa Ngraseh Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro mendapatkan pelatihan membatik, sebagai keahlian tambahan diluar, mata pelajaran keahlian dalam kurikulum SMK. Keahlian membatik ini masuk dalam Program SMK Mini dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur ini dibuka pada hari Sabtu 22-2-2020.
Kepala SMK PETA Imam Muhdi mengatakan pelatihan membatik pada tahap 1 diikuti oleh 150 peserta dan pada tahap 2 diikuti 50 peserta. Pesertanya tidak hanya pelajar SMK PETA tetapi juga para pemuda di sekitar Desa Ngraseh. Dia juga menjelaskan target dari pelatihan ini adalah para peserta dapat menghasilkan karya batik yang baik, seperti para pembatik profesional.
“kita akan terus melatih hingga para peserta menjadi profesional” ujarnya.
Tutor pelatihan membatik pada SMK PETA Mochamad Ridwan menjelaskan proses membatik dengan batik cap yakni dari kain warna putih, selanjutnya dibuat warna dasar atau laseman, setelah kering baru dibatik dengan cap. Selain batik cap, ada juga batik tulis. Hasil dari batik tulis ini tergantung pada jiwa seni yang dimiliki oleh pembatiknya, jika punya jiwa seni yang bagus makan hasilnya juga bagus. Atau bisa juga dengan cara menggunakan hasil print out motif batik yang akan ditulis, untuk batik tulis model seperti ini, hasilnya sesuai dengan print out nya.
“Di Bojonegoro motif batik yang lagi trend adalah motif tenghul” Kata Ridwan -panggilanya-
Pengawas SMK Kantor Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur perwakilan Bojonegoro, Pamudji menjelaskan bahwa SMK mini merupakan program Gubernur jatim, tujuanya agar siswa menguasai skill dan mengembangkanya di masyarakat saat lulus.
“Agar memiliki ketrampilan hidup untuk hidup” Tandas Pamudji.
Pamudji berharap agar peserta pelatihan dapat mengembangkan hasil pelatihanya di masyarakat.
Penulis : Rozikin
Editor : Syafik