PDI P  “Kuntji” Pilkada Bojonegoro 2024.

oleh -
oleh
(Logo PDI P)

Kabar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Bojonegoro dalam beberapa pekan ini masih tetap didominasi oleh berita pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro Setyo Wahono-Nurul Azizah. Dari mulai deklarasi dukungan untuk Setyo Wahono-Nurul Azizah hingga kunjugan-kunjungan Setyo Wahono  ke kantong-kantong suara dan para tokoh di Bojonegoro.

Berita soal bakal calon bupati Anna Mu’awanah nyaris tak terdengar, meski hingga saat ini belum ada perubahan Rekomendasi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tentang Bakal Calon Bupati yang diusung oleh PKB pada Pilkada 2024 ini.

Partai-partai  sudah menentukan pilihannya untuk mengusung Setyo Wahono-Nurul Azizah di antaranya Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN),Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Bulan Bintang (PBB) dan dari partai non Parlemen ada Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Sementara PKB sudah bulat untuk mengusung Anna Mu’awanah, yang sampai saat ini belum menentukan bakal calon wakilnya.

Salah satu partai besar yang belum menentuka pilihannya adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P). Padahal perolehan suara partai berlambang Banteng Moncong Putih ini pada pemilihan umum calon anggota legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia  (DPR RI) di Bojonegoro berada di urutan ke dua setelah PKB dengan jumlah suara 105.364 suara. Dan untuk Perolehan suara Pileg DPRD Kabupaten Bojonegoro berada di urutan ke lima dengan jumlah suara sebanyak  81.849, dan mendapatkan 6 kursi di DPRD Kabupaten Bojonegoro.

Baca Juga :   ASN yang Ikut Pilkada Harus Mundur Saat Penetapan Paslon.   

Perolehan suara PDI P tersebut merupakan modal yang cukup untuk menentukan kemenangan pasangan calon bupati dan wakil bupati Bojonegoro di Pilkada 2024 mendatang.

PDI P dalam sejarah pencalonan di Pilkada Bojonegoro selalu tampil mengusung kadernya, pada Pilkada 2007 mengusung Budi Irawanto sebagai Calon Wakil Bupati dari Santoso. Berikutnya pada Pilkada 2012 mengusung Agus Hariyanto untuk mendampingi Talhah, namun di detik-detik terkahir Agus Hariyanto tidak jadi mencalonkan.

Selanjutnya pada Pilkada 2018 , Budi Irawanto yang saat itu menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI P diusung kembali untuk mendampingi Anna Muawanah dari PKB dan memenangkan Pilkada Bojonegoro dengan jumlah suara 223.419 suara atau 30,58 persen.

Pada Pilkada tahun 2018 lalu, pasangan ini menang di 15 kecamatan dari 28 kecamatan di Bojonegoro. Persentase kemenangan tertinggi di Kecamatan Gayam dengan persentase mencapi 40 persen dari suara sah dan terendah di Kecamatan Balen dengan persentase sebesar 30 persen.

Koalisi PKB dan PDI P ini telah terbukti mampu memenangi Pilkada 2018, sehingga menjadi masuk akal bahwa koalisi ini bakal berkelanjutan di Pilkada 2024 mendatang. Apalagi terdengar kabar bahwa PDI P juga bakal berkoalisi dengan PKB untuk Pilkada Jawa Timur.

Baca Juga :   Anna Mu’awanah Berburu Rekom di Luar PKB

PKB tentu akan lebih ringan untuk memenangkan pertarungan Pilkada jika berkoalisi dengan PDI P, dibandingkan harus berjuang sendirian menggunakan organ partainya. PDI Pbakal mampu meningkatkan perolehan secara signifikan pada Pilkada 2024 mendatang, seperti pada Pilkada 2018 lalu.

Sebaliknya untuk bakal pasangan calon setyo wahono-nurul azizah bakal lebih berat jika PKB dan PDI P berkolaisi untuk melawan mereka. Sehingga pilihan yang rasional adalah berusaha mendapatkan dukungan dari PDI P tersebut.

Inilah posisi kunci dari PDI P, kedua bakal calon bupati tersebut harus mampu merebut hati elit PDI P agar mau bergabung dalam koalisi yang saat ini sudah terbentuk.

Pilihan politik PDI P  masih dinamis, sebelum pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati Bojonegoro yang bakal digelar pada 27-29 Agustus 2024 mendatang.

Bola Pilkada Bojonegoro saat ini ditangan PDI P, permainan cantik dari elit PDI P bakal menentukan perkembangan PDI P Bojonegoro setidaknya dalam lima tahun mendatang.

Berkoalisi kembali dengan PKB atau bergabung dengan koalisi partai pendukung Setyo Wahono-Nurul Azizah?

Penulis : Syafik.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *