Bojonegoro – Harga gabah hasil panen patani akhir bulan Maret 2020 ini, turun drastis. Di tengah wabah virus corona, para petani mengaku gelisah atas anjloknya harga gabah panen pertama tahun 2020 ini.
Di Desa Leran Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro, misalnya, harga gabah awal Maret lalu seharga Rp. 4.700 menurun menjadi Rp. 3.600. Bisa jadi, harga gabah akan terus menurun pada panen musim tanam tahun 2020 ini.
Abdul petani Desa Leran mengatakan, saat ini adalah panen pertama padi di musim penghujan tahun 2020 ini. Selain hasil padi melimpah, kualitas padi juga bagus tidak dibanding hasil padi panen awal bulan Maret lalu. Namun harga gabah justru menurun sehingga membuatnya gelisah lantaran biaya tanam dan perawatan tinggi. “Pedagang beli gabah kita seharga Rp. 3.600 perkilogram. Padahal di awal Maret lalu seharga Rp. 4.700 perkilogram,” ujarnya kesal, Kamis 26-3-2020.
Abdul melanjutkan, hal ini, membuat para petani mengalami kerugian jika dibanding dengan biaya produksi tanam dan pemeliharaannya. Karena ongkos produksi setiap tahun mengalami kenaikan. Atas kondisi ini petani meminta agar Pemerintah Bojonegoro turun tangan mencarikan solusi bagi para petani. “Jangan pas lagi panen raya bagus saja petani dibangga-banggain pejabat daerah, giliran kena wereng atau sekarang harga gabah anjlok pemerintah berpangku tangan,” cetusnya.
Hingga berita di tulis, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro Helmy Elisabeth belum dapat dikonfirmasi. Damarinfo.com menghubungi lewat telepon selular tetapi belum ada jawaban.
Penulis : Rozikin
Editor : Sujatmiko