Sukses membangun usaha diperantauan tak menjadikan Hendro Suprapto melupakan kampung halaman. Usaha sea food yang dirintisnya puluhan tahun di Jakarta menjadi bekal saat panggilan pengabdian datang dari tanah kelahiran.
Hendro –sapaan akrabnya- kini menjabat Kepala Desa Porodeso, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan setelah dilantik bupati Fadeli pada 7 November 2019. “Telah menjadi impian panjang suatu saat nanti bisa menikmati hidup dan memberikan yang bermanfaat bagi desa kelahiran,” kata Hendro kepada damarinfo.com di kantor Desa Porodeso,Kamis 27-2-2020.
Pinangan masyarakat agar dirinya kembali pulang kedesa sudah datang belasan tahun silam. Dalam setiap kontes Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) masyarakat selalu beramai-ramai memintanya agar turut mencalonkan. Namun harapan masyarakat tersebut selalu ditolaknya dengan halus. “Saya masih harus membangun usaha dulu. Apalagi dua anak saya juga masih kuliah sehingga belum siap untuk pulang kampung nyalon kades,” tutur Hendro berkisah.
Pinsip Hendro jika suatu saat menjabat kades harus mapan ekonomi. Sehingga dirinya bisa fokus dan total memimpin desa. “Karena jika menjadi kades nawaitunya harus murni pengabdian. Bukan mencari pekerjaan, “ ungkap pria kelahiran 15 Mei 1969 ini serius.
Kini saat lima bulan berjalan menjabat Kades Hendro merasa tenang tidak terbebani ekonomi keluarga. dua anaknya juga sudah menyandang gelar sarjana. Dirinya bisa berkosentrasi penuh memimpin desa.
Di masa awal kepemimpinnya, Hendro telah meletakkan pondasi semangat bekerja dan melayani pada perangkat desa. “Tidak hanya aktif ngantor namun harus bekerja professional dan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat,” paparnya lagi.
Tentang target yang ingin dicapai selama enam tahun (2019-2025), Hendro mengaku tidak ada prioritas khusus. Baginya peningkatan pembangunan, mengangkat kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat harus diutamakan. “Harus ada peningkatan disemua sector karena itu yang menjadi harapan masyarakat,” tandasnya.
Seperti saat ini pemerintahan desa Porodeso tengah membangun drainase, tutup selokan, taman desa dan menempatkan tempat sampah di jalan-jalan lingkungan. Semua pelaksanaan kegiatan dijalankankan dengan transparan. Sebelum menjabat kades Hendro dikenal sebagai perantauan tangguh.
Meninggalkan desa untuk mencari kehidupan yang lebih baik dilakoni Hendro sejak tahun 1988. Bisa dibilang, pria ini menjadi cikal bakal perantauan warga di Desa Porodeso. Berkat kegigihan dan keuletannya, dia berhasil membangun dua rumah makan Arif Sea Food di Jakarta. Dua rumah makan itu kini dikelola dua putranya. Setelah usahannya mapan, Hendro memutuskan kembali pulang kampung. menikmati jerih payah selama puluhan tahun dengan mengabdi sebagai kepala desa.
Penulis :Totok Martono
Editor : Sujatmiko