Bojonegoro, damarinfo.com – Kondisi intensitas curah hujan yang tinggi saat ini, dapat dipastikan permukaan air sungai Bengawan Solo turut naik pula. Hal ini membuat Polres Bojonegoro berserta Polsek yang dilewati aliran sungai Bengawan Solo melaksanakan patroli dan himbauan kepada pengelola atau pengemudi perahu tradisional di tempat penyeberangan perahu pada Selasa, 19-Oktober-2022.
Kapolres Bojonegoro, AKBP Muhammad mengatakan, saat ini intensitas curah hujan cukup tinggi, sehingga Polres Bojonegoro beserta Polsek yang dilewati aliran sungai Bengawan Solo melaksanakan patroli sambang dan memberikan himbauan kepada pengelola dan pengemudi perahu tradisional serta warga pengguna jasa perahu tradisional terkait keselamatan sebagai upaya pencegahan terjadinya kecelakaan air.
“Saya perintahkan kepada Kapolsek untuk melaksanakan patroli sambang sekaligus memberi himabauan. Karena perahu masih menjadi alat transportasi utama warga setiap hari di sekitaran aliran sungai Bengawan Solo,” ujarnya.
Kapolres menambahkan transportasi sungai dan penyeberangan pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan angkutan jalan. Pengelola dan pengemudi perahu tradisional tetap memperhatikan keselamatan bagi penumpangnya. Dengan sambang dan memberikan imbauan kepada pengelola dan pengemudi perahu tradisional untuk memberikan wawasan dan kesadaran bahwa faktor keselamatan harus benar-benar diperhatikan dan harus dipenuhi untuk meminimalisir dan mencegah terjadinya laka air.
“Bagi pengelola dan pengemudi perahu penyeberangan, kami ingatkan agar betul-betul memperhatikan keselamatan penumpang, jangan sampai lengah sedikitpun,” tandasnya.
Kapolres menghimbau, bagi seluruh pengelola dan pengemudi perahu tradisional agar menjaga keselamatan serta menjalankan dan mentaati imbauan seluruh aturan yang sudah ada, intinya jaga dan utamakan keselamatan secara sungguh-sungguh. Sebelum melakukan penyebrangan harus memperhatikan kondisi perahu atau cek secara berkala, jumlah penumpang dan cuaca. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir dampak buruk saat terjadi kecelakaan air (laka air) atau hal tidak diinginkan lainnya.
“Kami minta pengelola perahu tradisional tetap menempatkan peralatan pengaman penumpang perahu, seperti pelampung (life jacket) atau ban pelampung di perahunya masing-masing serta tidak kalah penting tidak memuat penumpang melebihi kapasitas muatan. Juga kondisi perahu layak jalan atau tidak,” pungkasnya.
Penulis : Tim Redaksi
Sumber : Humasresbjn