Antara Mobil dan Motor: Peta Ketimpangan Mobilitas Jawa Timur dan Bojonegoro

oleh 67 Dilihat
oleh
mobil dan motor
(Ilustrasi by chatgpt)

Jawa Timur di Atas Roda: Sebuah Gambaran

Jika Jawa Timur adalah tubuh besar yang terus bergerak, maka kendaraan bermotor adalah nadi yang mengalirkan mobilitas warganya. Tahun 2024, tercatat lebih dari 15 juta sepeda motor dan hampir 6 juta mobil penumpang beredar di 38 kabupaten/kota. Ini bukan sekadar angka, tapi cerminan dari gaya hidup, akses ekonomi, dan ketimpangan antar wilayah.

Di puncak daftar, Kota Surabaya tak tertandingi dengan 588.333 unit mobil dan lebih dari 3 juta sepeda motor. Menyusul di bawahnya, ada Sidoarjo dan Malang dengan jutaan kendaraan roda dua. Sementara kabupaten seperti Pacitan, Sampang, dan Kota Mojokerto tercatat jauh lebih rendah—seolah masih berada di jalur lambat pembangunan.

Ketika Bojonegoro Bicara Angka

Bagaimana dengan Bojonegoro, kabupaten yang dikenal sebagai daerah kaya minyak dan sumber daya?

Populasi 1,33 juta jiwa diiringi oleh hanya 38.136 unit mobil penumpang, menempatkan Bojonegoro di peringkat ke-34 dari 38 wilayah. Tapi di sisi sepeda motor, Bojonegoro cukup menggeliat dengan 512.334 unit, duduk di peringkat ke-14.

Artinya? Mobil masih jadi barang mewah, sementara motor telah menjadi alat gerak utama masyarakat. Sebuah petunjuk bahwa meski geliat ekonomi mulai terasa, daya beli dan akses terhadap kendaraan roda empat masih terbatas.

Menengok Sebelah: Lamongan, Tuban, Nganjuk

Mari kita bandingkan dengan tetangga:

Tuban dan Lamongan setara rendah dalam mobil, tapi unggul sedikit di motor. Nganjuk berbeda jauh, baik dari jumlah mobil maupun motor. Ini menandakan bahwa faktor seperti akses infrastruktur, urbanisasi, dan dinamika ekonomi lokal memainkan peran besar dalam menentukan siapa yang bisa membeli apa.

Dibalik Pelat Nomor: Jalan Raya Milik Siapa?

Data tambahan dari Bojonegoro tahun 2023–2024 membuka tabir menarik soal jenis kepemilikan kendaraan:

Mobil Penumpang (2024):

  • 31.434 unit berpelat hitam (pribadi)

  • 16 unit pelat kuning (angkutan umum)

  • 767 unit pelat merah (dinas)

Sepeda Motor (2024):

  • 327.184 unit pelat hitam

  • 2.148 unit pelat merah

  • Tidak ada pelat kuning (motor umum)

Apa artinya? Jalanan Bojonegoro didominasi oleh kendaraan pribadi, khususnya motor. Transportasi umum—baik roda empat maupun dua—hampir tak tumbuh. Pelat kuning hanya menyisakan belasan unit mobil, dan motor umum bahkan tidak tercatat.

Transportasi Umum? Masih Sekadar Pelengkap

Bus dan mobil barang pun memberi sinyal serupa. Pada 2024:

  • Bus umum dan dinas hanya berjumlah 336 unit (320 kuning, 16 merah)

  • Mobil barang sebagian besar milik pribadi: 7.603 unit dari total 9.628.

Baca Juga :   Kendaraan Terbakar Setelah Truk dan Pickup Tabrakan

Transportasi umum dan kendaraan logistik belum berkembang signifikan. Dominasi pelat hitam menunjukkan bahwa bahkan usaha kecil dan distribusi barang banyak mengandalkan kendaraan pribadi, bukan armada niaga resmi.

Motor: Si Roda Dua Penyelamat Mobilitas

Di tengah ketimpangan akses mobil, motor tampil sebagai penyelamat mobilitas rakyat. Ia adalah tulang punggung pergerakan sosial dan ekonomi. Dari antar anak sekolah, jualan sayur, hingga mudik lebaran, motor jadi pilihan utama. Tapi ini juga berarti satu hal: ketergantungan pada kendaraan pribadi tetap tinggi, dan transportasi publik masih jauh panggang dari api.

Lebih Kaya, Lebih Banyak Mobil?

Data ini mengajak kita merenung. Apakah daerah dengan jumlah mobil lebih banyak bisa dianggap lebih kaya dan maju? Atau justru, akses yang lebih adil terhadap mobilitas-lah yang menjadi penanda sesungguhnya?

Jika 97% mobil di Bojonegoro dimiliki pribadi, dan kendaraan umum stagnan di angka belasan… maka, siapa yang sesungguhnya dilayani oleh jalanan kita?

Apakah hanya mereka yang sanggup membeli kendaraan sendiri?

Ataukah sudah saatnya kita memikirkan ulang arah pembangunan agar jalan raya menjadi ruang yang setara—bukan hanya panggung bagi pemilik pelat hitam?

Penulis : Syafik

Sumber data : Provinsi Jawa Timur dalam Angka 2025 (BPS Jawa Timur), Bojonegoro dalam Angka 2025 (BPS Bojonegoro)