Bojonegoro, damarinfo.com – MATSAMA (Masa ta’aruf siswa madrasah) yang dilakukan siswa MI Muhammadiyah 21 Kapas selama seminggu 17-22 Juki 2023, di antaranya melaksanakan outing class education bertempat pada wisata edukasi gerabah di Desa Rendeng Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro. Kegiatan ini diikuti seluruh siswa mulai dari kelas I sampai VI yang berjumlah 142 anak.
Diawal kegiatan para siswa berkumpul di halaman sekolah untuk melaksanakan pra kegiatan senam khas NTT Gemu Famire dilanjut apel pagi, dalam kesempatannya Muhammad Yusron, selaku Kepala Madrasah MIM 21 Kapas memberikan pengertian bahwa berwisata tidak selalu mengutamakan kesenangan belaka, namun kita juga perlu berpikir untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin supaya bisa mengembangkan diri kita.
“Melalui agenda sekolah yang kita kemas dalam tajuk outing class education ini kami berharap seluruh siswa bisa belajar menerapkan ilmu yang kita proses menjadi hasil atau produk prakarya gerabah”.Ujarnya.
Dilokasi siswa siswi disambut aneka celengan besar yang berbentuk hewan ataupun kartun, beberapa dari mereka mengabadikan berselfi ria. Setelah sekilas waktu untuk berfoto segera para siswa berkumpul di area pelatihan disana mereka menerima materi hal-hal yang berkaitan dengan pembuatan gerabah yaitu mulai game ringan oleh trainer hingga berkelompok mengumpulkan bahan gerabah yang terdiri dari tiga bahan baku utama, tanah liat, pasir dan air.
Adapun tahapannya, Pertama olesi cetakan celengan dengan pasir berfungsi agar tidak lengket. Kedua ambil tanah liat secukupnya kepalkan sampai berbentuk tabung seukuran. Ketiga letakkan tanah liat ke cetakan sambil ibu jari menekan mengikuti wadah. Keempat menyatukan atau menggabungkan cetakan depan dan belakang dengan hati-hati.
Salah satu siswa, Arby memberikan kesan jika acaranya sangat seru dan meriah dan saat pelaksanaan sempat menjawab pertanyaan dengan betulĀ dari trener sehingga diberikan hadiah dari kakak pelatih.
“Saya tadi menjawab pertanyaan dari trener, benar dan dapat hadiah,” ungkap siswa kelas IV ini dengan wajah sumringah.
Berbeda dengan lainnya para siswa VI membuat asbak dan cobek mereka diarahkan pada alat lingkaran kayu yang dapat diputar. Adapun langkahnya, Pertama siapkan tanah liat bulat ukuran dua kepalan tangan. Kedua taruh tanah liat pada alat putar, bentuklah menyerupai asbak dengan cara memukul tinju bagian tengah supaya cekung. Ketiga rapikan bentuk samping menggunakan ibu jari dan telunjuk yang dibasahi air secukupnya supaya licin sambil memutar alat, perhatikan ketebalan dan keseimbangan tanah liat tersebut. Banyak diantara siswa kesulitan saat mengatur bentuk tanah liat karena elastisitasnya. Karena dibutuhkan fokus dan ulet saat pengerjaan.
Setelah jadi dan di keringkan, kemudian mewarnai celengan yang sudah kering, seluruh siswa duduk bersila saling berhadapan masing-masing sudah siap memegang kuas dan cat, dengan teliti dan hati-hati mereka mulai mengoles secara perlahan mengikuti contoh yang telah diberikan ada yang berbentuk Hello Kitty, Doraemon, dan Kura Kura. Dengan kombinasi warna celengan itu nampak lebih menarik dilihat, seusai cat kering langsung di bungkus untuk dijadikan kenang-kenangan.
Kepala Madrasah berpesan Agar para siswa siswi jangan mudah untuk bosan, apapun yang akan kita lakukan kedepan harus kita pikirkan bermanfaat atau tidak. Seperti agenda kita wisata edukasi gerabah ini walaupun agak sulit pengerjaannya ketika kita sudah tahu ilmunya dan sudah terbiasa makan semua itu akan menjadi mudah terlebih lagi kita bisa menghasilkan produk yang bermanfaat seperti cobek, asbak, dan celengan.
“Oleh karena itu jangan takut untuk mencoba terus dan tetap semangat jangan mudah menyerah”. Pungkas pria yang juga Ketua PPK Kapas ini.
Penulis : Tim Redaksi