Mentjari Bodjonegoro
September, Bulan Istimewa untuk Bojonegoro

oleh 79 Dilihat
oleh
(screen shot potongan lembaran negara hindia belanda tahun 1828. Sumber:book.google.com/ Staatbladen Nederlandsch Indie Van 1816 -1845. Penerbit Zat-Bommel, John Nomen En Zoon, tahun 1847)

Damarinfo.com – Bulan September bisa disebut Bulan istimewa untuk Kabupaten Bojonegoro, pasalnya ada peristiwa-peristiwa bersejarah dan penting yang terjadi pada bulan tersebut yang mengubah sejarah Kabupaten Bojonegoro.

Peristiwa pertama adalah perpindahan ibu kota kabupaten dan perubahan nama kabupaten, yakni dari nama Radjekwesi menjadi Bodjonegoro. Peristiwa ini terjadi setelah perang yang dikomandani oleh Tumenggung Sosrodilogo pada akhir tahun 1827 dan mampu dipadamkan oleh pemerintah Kolonial Belanda pada awal tahun 1828.

Pemerintah Kolonial Belanda atas usulan Bupati Radjekwesi Raden Toemenggoeng Djojonegoro memindahkan dan mengganti nama Radjekwesi menjadi Nama Bodjonegoro dengan ibu kota dengan nama yang sama. Usulan ini diterima oleh Pemerintah Kolonial Belanda dan ditetapkan dalam keputusan Komisaris  Jendral L. P. J. Du Bus de Gisignies, nomor 14, tanggal 25 September 1828. Sejak saat itu nama Kabupaten Radjekwesi diganti dengan Kabupaten Bodjonegoro.

Peristiwa kedua terjadi pada tahun 1945 pasca pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Tepatnya tanggal 24 September 1945, Resident Bodjonegoro Raden Mas Toemenggoeng Ario Soerjo membacakan Proklami kemerdekaan Republik Indonesia versi rakyat Karesidenan Bodjonegoro.

Baca Juga :   Mentjari Bodjonegoro Pemoeda Bodjonegoro Itoe Pemberani
(Residen Bodjonegoro, RMTA Soerjo, sumber foto :https://www.pustakajc.co/tokoh/view/461/gubernur-soerjo-pengatur-strategi-perang-10-november)

Peristiwa ini terjadi karena pada saat itu, Pemerintah Jepang di Bojonegoro masih belum mengakui kemerdekaan Republik Indonesia, bahkan Resident Bodjonegoro dianggap oleh rakyat Bojonegoro terlalu lunak kepada pemerintah jepang. Akhirnya atas desakan para pejuang yang tergabung dalam Komite Nasional Indonesia (KNI), RMTA Ario Soerjo membacakan proklamasi tersebut di alun-alun Bojonegoro.

PROKLAMASI .

Berdasarkan Proklamasi Indonesia – Merdeka oleh P.J.M. Soekarno dan P.J.M. Hatta , Presiden dan Wakil Presiden  Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 , maka kami atas nama seluruh Rakjat Daerah Karesidenan Bodjonegoro dari segala lapisan, pada hari ini: Senen Wage 24 September 1945 meresmikan pernjataan telah berdirinja Pemerintah Republik  Indonesia Daerah Karesidenan Bodjonegoro, dan terus menga dakan tindakan – tindakan seperlunja.

Bodjonegoro , 24 September 1945.

R.M.T.A. Soerjo.

Peristiwa ketiga adalah Pelantikan Bupati Anna Mu’awanah dan Wakil Bupati Budi Irawanto yang juga dilaksanakan pada Bulan September. Bisa jadi kebetulan, bahwa tanggal pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) tahun 2018 tersebut tanggal dan bulanya sama dengan Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan versi rakyat Bojonegoro tahun 1945 lalu, yakni pada tanggal 24 September. Bupati Anna Mu’awanah dan Wakil Bupati Budi Irawanto dilantik oleh Gubernur Jawa Timur pada tanggal 24 September 2018.  Pasangan Anna Mu’awanah dan Budi Irawanto terpilih setelah unggul suara atas pasangan Soehadi Moeljono- Mitroatin, Basuki-Pudji Dewanto dan Mahfudhoh- Kuswiyanto.

Baca Juga :   Mentjari Dolanan Balap Karoeng di Olimpiade
(Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro di Gedung Grahadi Surabaya, 24 September 2018. Foto : Dokumen Humas Pemkab Bojonegoro)

Penulis : Syafik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *