Bojonegoro,damarinfo.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menggelar Kick Off dan Penyelarasan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029, Rabu 26-2-2025. Acara yang berlangsung di Ruang Angling Dharma, Gedung Pemkab Bojonegoro ini dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia, Pratikno.
Dalam sambutannya, Menko PMK Pratikno menyampaikan pentingnya Asta Cita Presiden Prabowo Subianto sebagai arah pembangunan nasional. Dua dari delapan Asta Cita menekankan pembangunan sumber daya manusia (SDM) serta harmonisasi kehidupan dengan lingkungan, alam, dan budaya. Selain itu, lima dari tujuh quick win pemerintahan dikoordinasikan oleh Kemenko PMK, termasuk peningkatan kapasitas rumah sakit, digitalisasi pendidikan, penuntasan tuberkulosis, serta revitalisasi sekolah unggulan.
“Pemerataan pembangunan menjadi kunci. Negara dengan GDP tinggi adalah negara dengan indeks pembangunan manusia (HDI) yang tinggi. Kemajuan suatu daerah bergantung pada manusia, bukan hanya kekayaan sumber daya alam (SDA),” ujar Pratikno.
Antisipasi Risiko ‘Kutukan Sumber Daya Alam’
Pratikno juga mengingatkan pentingnya mengantisipasi dampak negatif dari kekayaan SDA, yang bisa berujung pada ketimpangan ekonomi, ketergantungan pada sumber daya alam, hingga korupsi dan inefisiensi. Oleh karena itu, ia menekankan tujuh langkah strategis:
- Diversifikasi ekonomi untuk mengurangi ketergantungan pada SDA.
- Pengelolaan pendapatan SDA yang bijak, seperti memanfaatkan dana abadi daerah.
- Mencegah efek ‘Dutch Disease’, di mana ekonomi hanya bertumpu pada SDA.
- Reformasi tata kelola dan transparansi dalam pengelolaan SDA.
- Pengembangan ekonomi non-SDA secara merata.
- Meningkatkan partisipasi publik dan demokratisasi dalam pembangunan.
- Pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan untuk generasi mendatang.
“Kita perlu menerapkan smart government, bukan hanya kecerdasan individu, melainkan kecerdasan kolektif yang mengutamakan pengalaman dan inovasi,” tegasnya.
Wabup Nurul Azizah: Fokus pada Akurasi Data dan Program Prioritas
Sementara itu, Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, dalam kesempatan tersebut menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mewujudkan Bojonegoro yang Makmur dan Membanggakan. Ia menjelaskan bahwa dokumen RPJMD menjadi acuan utama dalam perencanaan pembangunan selama lima tahun ke depan, dengan fokus pada isu-isu strategis seperti kemiskinan dan ketenagakerjaan.
“Saat ini, angka kemiskinan masih berada di 11,69 persen atau sekitar 143.250 jiwa. Tingkat partisipasi angkatan kerja sebesar 73,86 persen, namun masih ada 4,42 persen tenaga kerja yang belum terserap,” ungkapnya.
Untuk memastikan efektivitas program pembangunan, Pemkab Bojonegoro akan mengutamakan akurasi data di berbagai sektor, termasuk data kemiskinan, pencari kerja, usia sekolah, anak stunting, UMKM, serta kelompok tani. Hal ini menjadi landasan utama dalam sinkronisasi kebijakan dengan Badan Pusat Statistik (BPS), pemerintah desa, dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Sebagai bagian dari program 100 hari kerja, beberapa langkah konkret yang akan dilakukan antara lain:
- Pemberian kolam lele dan bantuan ternak ayam bagi keluarga pra-sejahtera.
- Distribusi bibit sayuran untuk dimanfaatkan di pekarangan rumah tangga.
- Peningkatan pendidikan melalui dukungan sekolah unggulan, seperti MoU antara SMAN 2 Bojonegoro dengan IPDN.
Kolaborasi Pusat dan Daerah untuk Kemandirian Bojonegoro
Dalam acara ini, Menko PMK Pratikno juga menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung program pembangunan. Salah satu bentuk dukungan adalah penguatan sektor pendidikan dengan mengembangkan sekolah Pamong Praja di Bojonegoro sebagai pusat unggulan pendidikan kepemimpinan daerah.
Acara ini dihadiri oleh Ketua TP PKK Bojonegoro Cantika Setyo Wahono, jajaran asisten dan staf ahli bupati, kepala OPD, camat, akademisi, serta tamu undangan lainnya. Dengan penyelarasan dokumen RPJMD ini, diharapkan Bojonegoro dapat semakin maju dengan pembangunan yang berkelanjutan, inklusif, dan berbasis pada potensi lokal.
Editor : Syafik
Sumber : bojonegorokab.go.id