Blora-Sebanyak 248 orang penderita Covid-19 di Kabupaten Blora dinyatakan sembuh. Jumlah tersebut terhitung sejak kemunculan kasus pertama Covid-19 di Blora pada 19 April hingga Kamis 3-9-2020.
Jumlah itu dikemukakan Kepala Staf Komando Distrik Militer (Kasdim) 0721 Blora Mayor Inf Budi Leksono mewakili Komandan Kodim Letkol Inf Ali Mahmudi dalam konferensi pers Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Blora Kamis (3/9). ‘’Hingga hari ini per 3 September 2020 jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Blora mencapai 327 dengan rincian 248 orang sembuh, 53 isolasi mandiri di rumah, dua orang dirawat di rumah sakit, dan 24 meninggal dunia,’’ ujar Mayor Inf Budi Leksono didampingi Direktur RSUD dr. R. Soeprapto Cepu, dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Hadi Praseno.
Menurut Mayor Budi Leksono, jumlah pengambilan swab di Blora sebanyak 2.258 kali. Dan didapatkan hasil sebanyak 327 orang positif tertular virus korona (Covid-19). Dengan kondisi itu, Kabupaten Blora saat ini masuk dalam zona potensi penularan rendah. Sedangkan jika dirinci per kecamatan masih ada enam Kecamatan yang masuk zona orange yakni Todanan, Kunduran, Ngawen, Blora, Cepu dan Randublatung.
Kepala Staf Kodim Mayor Budi Leksono menekankan, pada masa kenormalan baru (new normal) bukan berarti bebas melaksanakan aktivitas. Tetapi harus dan wajib mematuhi protokol kesehatan Covid-19. ‘’Seperti halnya di tempat-tempat keramaian baik di pasar, Alun-alun, lapangan Kridosono, kafe atau pun tempat lainnya yang mengundang kerumunan banyak orang. Di situ disediakan hand sanitizer maupun tempat cuci tangan. Manfaatkan sarana tersebut untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19,’’ tandasnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat di Kabupaten Blora untuk selalu patuh protokol kesehatan dan menerapkan 3M, yakni, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir atau cairan hand sanitizer dan menjaga jarak atau menghindari kerumunan.
Kepala Pelaksana BPBD Blora Hadi Praseno menambahkan, penyebaran Covid-19 sampai saat ini masih terus terjadi. Satgas penanganan Covid-19 Kabupaten Blora terus fokus menangani pandemi Covid-19 melalui pendekatan serta perubahan perilaku masyarakat. Implementasi dari perubahan perilaku adalah, dengan kepatuhan dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan melalui fungsi edukasi, sosialisasi dan mitigasi yang baik dan tepat ke masyarakat. ‘’Gerakan 3M di masa adaptasi kebiasan baru merupakan salah satu upaya tepat dan efektif mencegah penularan Covid-19,” katanya.
Direktur RSUD dr R Soeprapto Cepu, dr Fatkhur Rokhim mengatakan, hingga saat ini di ruang isolasi rumah sakit Cepu tidak merawat pasien yang diduga Covid-19. ‘’Jadi hari ini kondisinya kosong, tidak ada pasien Covid-19. Semoga kondisi ini bisa berjalan terus, yang menandakan kasus-kasus Covid-19 yang perlu penanganan sudah menurun,’’ ujarnya.
Fatkhur Rokhim mengungkapkan, sejak adanya Covid-19, di RSUD Cepu telah merawat sebanyak 110 pasien dengan beragam status baik ODP, PDP, maupun positif Covid-19. Dengan rincian April 2020 sebanyak 16 pasien, Mei 2020 merawat 25 pasien, Juni 2020 sebanyak 21 pasien, Juli 2020 sebanyak 19 pasien, Agustus 2020 sebanyak 29 dan sampai dengan awal September 2020 ada dua orang pasien.
Penulis : Ais