Bojonegoro, damarinfo.com – Sejak diresmikan oleh Pj. Bupati Bojonegoro, Adryanto, pada akhir Desember 2024, Masjid Wisata Religi di Kecamatan Margomulyo menjadi magnet baru bagi para pengunjung. Setiap harinya, area parkir di dalam dan luar masjid dipenuhi kendaraan roda empat, baik pribadi maupun umum seperti Elf dan bus.
Mayoritas pengunjung berasal dari Kabupaten Bojonegoro, namun tak sedikit rombongan dari luar kota yang sengaja datang untuk menikmati keindahan masjid yang pembangunannya menelan dana lebih dari Rp 110 miliar. Salah satunya, terlihat sebuah bus pariwisata dari Kabupaten Kediri terparkir di area masjid.
“Teko Dander pak, lagek pisan iki,” ujar Pak Di, seorang pria paruh baya asal Kecamatan Dander. Ia datang bersama rombongan menggunakan mobil bak terbuka jenis Colt T yang penuh dengan ibu-ibu yang ingin menyaksikan langsung masjid yang viral di dunia maya ini.
Di lokasi, pengunjung tampak sibuk mengabadikan momen. Mereka berfoto di halaman, serambi, hingga dalam masjid yang populer dengan nama An Nahdla. Beberapa pengunjung melaksanakan sholat, sementara yang lain beristirahat atau berbincang mengenai keindahan masjid tersebut.
Keunikan dan Tantangan
Masjid ini memiliki desain unik dengan serambi dan halaman yang luas,dengan ukiran penuh hampir di setiap sudut masjid, juga selasar yang menghubungkan antara bagian masjid meskipun ruang utama masjid hanya mampu menampung sekitar 200 orang. Mimbar masjid ditempatkan di area yang lebih tinggi, menciptakan kesan megah. Kebersihan menjadi nilai tambah, dengan petugas yang rutin menjaga area masjid. Fasilitas seperti kamar mandi dan tempat wudhu terawat dengan baik, meski ada sedikit kendala, seperti shower yang lepas dan saluran untuk buang air kecil yang tidak mengalir.
Keberadaan kolam-kolam air di sekitar masjid menambah daya tarik. Namun, sayangnya, kolam-kolam tersebut belum dilengkapi filter, sehingga airnya berubah hijau dengan sampah yang mengapung.
Kontroversi dan Harapan
Pembangunan masjid ini tak luput dari kontroversi, mulai dari pengadaan tanah, proses pembangunan yang memakan lebih dari satu tahun anggaran, hingga penamaan masjid. Namun, masjid ini tetap menjadi daya tarik utama wisatawan. Dengan pengelolaan yang lebih profesional, Masjid Wisata Religi diharapkan mampu menjadi destinasi unggulan Bojonegoro yang memberikan dampak positif bagi warga sekitar.
Masjid An Nahdla bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga simbol kebanggaan masyarakat Bojonegoro. Meski masih ada pekerjaan rumah dalam hal pengelolaan, pesonanya sudah berhasil menarik perhatian banyak orang. Akankah masjid ini menjadi ikon wisata religi Bojonegoro? Mari kita nantikan bersama!
Penulis : Syafik