Masa Kecil Rasulullah – Kehidupan di Tengah Masyarakat Quraisy

oleh 63 Dilihat
oleh
(ilustrasi)

Damarinfo.com – Jauh sebelum dunia mengenalnya sebagai Rasul terakhir, Muhammad kecil tumbuh dalam lingkungan suku Quraisy, salah satu suku terpandang di Makkah. Ia lahir pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah, tahun ketika pasukan Abrahah menyerang Ka’bah. Ayahnya, Abdullah bin Abdul Muthalib, telah wafat sebelum ia lahir, sehingga Muhammad kecil hanya diasuh oleh ibunya, Aminah binti Wahb.

Seperti tradisi bangsawan Quraisy kala itu, bayi Muhammad diserahkan kepada seorang wanita dari Bani Sa’ad, Halimah As-Sa’diyah, untuk disusui dan dibesarkan di pedesaan. Halimah dan keluarganya segera menyadari bahwa anak ini bukan sembarang bayi. Sejak kehadiran Muhammad di rumahnya, ternaknya menjadi lebih sehat dan air susunya melimpah. Mereka merasakan keberkahan yang tak biasa.

Kisah Pembelahan Dada

Suatu hari, saat Muhammad bermain bersama anak-anak lainnya, ia didatangi oleh dua sosok berpakaian putih. Mereka membelah dadanya dan mencuci hatinya dengan air zamzam. Peristiwa ini mengejutkan Halimah, sehingga ia mengembalikan Muhammad kepada ibunya. Peristiwa ini diriwayatkan dalam Shahih Muslim dan disebut sebagai tanda pertama bahwa Muhammad memiliki misi besar di masa depan.

Ketika berusia enam tahun, ibunya, Aminah, membawanya ke Yatsrib (Madinah) untuk berziarah ke makam ayahnya. Dalam perjalanan pulang, Aminah jatuh sakit dan meninggal di Abwa. Muhammad kecil pun menjadi yatim piatu dan diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib, yang sangat menyayanginya. Namun, dua tahun kemudian, kakeknya juga wafat, dan ia diasuh oleh pamannya, Abu Thalib.

Baca Juga :   Bilal bin Rabah – Dari Perbudakan Menuju Kemuliaan

Tumbuh sebagai Pemuda yang Jujur

Di bawah asuhan Abu Thalib, Muhammad tumbuh menjadi seorang pemuda jujur, amanah, dan berakhlak mulia. Masyarakat Quraisy menjulukinya Al-Amin, karena ia tak pernah berdusta atau berkhianat. Sifatnya yang rendah hati dan selalu membantu orang lain membuatnya dicintai banyak orang.

Baca Juga :   Khutbah Perpisahan Rasulullah – Pesan Abadi bagi Umat Islam

Ketika beranjak remaja, Muhammad mulai ikut serta dalam perdagangan, terutama dalam kafilah milik pamannya. Dalam perjalanan dagang ke Syam, seorang rahib bernama Buhaira melihat tanda-tanda kenabian dalam diri Muhammad. Ia memperingatkan Abu Thalib agar selalu melindungi keponakannya dari orang-orang yang iri dan dengki.

Masa kecil Muhammad adalah awal dari perjalanan panjang menuju kenabian. Sejak kecil, ia telah dibentuk dengan ujian, kehilangan orang-orang tercinta, dan menghadapi kerasnya kehidupan. Namun, semua itu menjadikannya pemimpin yang bijaksana dan berakhlak mulia.

Penulis : Syafik

Sumber Kitab dan Rujukan :

  • “Ar-Rahiq Al-Makhtum” – Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri
  • “Sirah Ibnu Hisyam” – Ibnu Hisyam
  • “Shahih Al-Bukhari” dan “Shahih Muslim” – Hadis tentang pembelahan dada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *