Mahasiswa Undip Buat Pestisida dari Bumbu Dapur

oleh -
Para mahasiswa KKN Tematik Undip mempraktikkan cara membuat pestisida dari bahan bumbu dapur di hadapan warga di Desa Ngampon, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora.Foto/Ais

Blora- Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, di Desa Ngampon, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora berhasil membuat pestisida ramah lingkungan. Uniknya, pestisida dibuat dari bumbu-bumbu dapur, seperti bawang putih, kunyit, lengkuas, serai, dan merica.

Pestisida tersebut diklaim efektif untuk menghambat reproduksi hama tanaman. ‘’Produk ini tidak mematikan hama secara maksimal, tetapi pestisida ini dapat menghambat reproduksi hama tanaman agar tidak berkembang biak,’’ ujar Wakil Koordinator Tim KKN Tematik Undip 2020 di Desa Ngampon Yusuf Arya Yudanto, Minggu 2-2-2020.

Didampingi rekan-rekannya, Yusuf Arya Yudanto menjelaskan, petani pada umumnya menggunakan pestisida kimia untuk membasmi hama yang menyerang tanaman mereka. Padahal, penggunaan pestisida kimia berdampak buruk. Di antaranya pestisida kimia tidak dapat terurai di alam, sehingga residunya akan terakumulasi di dalam tanah dan menempel di tanaman.

Apabila senyawa yang terkadung dalam pestisida kimia ikut terkonsumsi manusia maka akan sangat berbahaya, karena sifatnya toksik dan dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker. Sedangkan pestisida yang terakumulasi dalam tanah dapat menyebabkan resistensi pada hara selain kerusakan tanah itu sendiri. ‘’Beda halnya dengan pestisida dari bahan bumbu dapur ini. Pestisida ini ramah lingkungan,’’ tandas Yusuf Arya.

Baca Juga :   Mahasiswa Minta DPRD Bojonegoro Mediasi Antara Bupati dan Wakil Bupati
Bahan buat pestisida dari bumbu dapur yang dikalim bisa menghambat pertumbuhan hama tanaman. Foto/Ais

Selain bahan-bahan yang mudah ditemukan di dapur, untuk membuat pestisida dari bahan bumbu dapur itu tidak memerlukan biaya yang mahal. Menurutnya, petani hanya perlu melarutkan campuran tersebut ke dalam tiga sampai empat liter air untuk penggunaan 100 cc sampai 200 cc.

Tim KKN Tematik UNDIP 2020 juga menyiapkan desain untuk labelling produk biopestisida yang diberi nama Biopon yang merupakan akronim dari Biopestisida Desa Ngampon. ‘’Kami berharap labelling ini dapat memberikan petunjuk yang tepat pada pengguna hingga diperoleh fungsi produk yang optimal. Selain itu juga sebagai sarana komunikasi produsen kepada konsumen tentang hal-hal yang tak diketahui secara fisik,’’ kata Yusuf Arya.

Baca Juga :   Gelar Demo, Mahasiswa Muhammadiyah Bojonegoro Soroti Tiga Isu

Adanya inovasi dari Tim KKN Tematik Undip tersebut membuat gabungan kelompok tani (Gapoktan) di Desa Ngampon semakin semangat dalam bekerja dan siap mengimplementasikan ramuan-ramuan yang diperoleh dari Mahasiswa KKN Tematik UNDIP. ‘’Karena saat ini sedang musim tanam, jadi petani bisa langsung mencoba pada tanaman mereka dan membuktikan seberapa efektif biopestisida ini bekerja,’’ kata Ketua Gapoktan Desa Ngampon Kasmani.
Penulis : Ais
Editor : Sujatmiko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *