Bojonegoro, damarinfo.com –Mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) perguruan tinggi di Bojonegoro menuntut Ketua DPRD Bojonegoro mendamaikan Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro dengan membuat forum mediasi. hal ini mereka sampaikan dalam aksi unjuk rasa yang digelar Rabu, 20-April-2022.
Di hadapan mahasiswa yang dihadang aparat kepolisian di depan gerbang tersebut, Ketua DPRD Bojonegoro Abdulloh Umar yang didampingi tiga pimpinan lainya yakni Sukur Priyanto, Sahudi dan Mitro’atin, mengatakan jika pihak DPRD sudah menindaklanjuti sesuai aspirasi mahasiswa mulai dari kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan untuk kenaikan bahan pokok, pihaknya sudah meminta Pemerintah Kabupaten untuk melakukan operasi pasar dan ini sudah di lakukan yang menyebar di seluruh Kecamatan.
“Kita juga mempunyai regulasi untuk bertemu dengan kementerian-kementerian, terkait pencabutan Undang-undang IKN akan kami sampaikan aspirasi mahasiswa,” tegas Umar dengan suara berapi-api.
Lanjut Umar terkait dengan tuntutan kepada DPRD agar mengawal regulasi kejelasan PKL dan pedagang pasar kota, Pihaknya menegaskan jika mendukung program-program Pemerintah Kabupaten yang pro rakyat, dan tentu terkait PKL maupun Pedagang pasar kota tentu ada beberapa regulasi dan akan di bahas bersama.
“Jadi saya tergaskan jika DPRD mendukung program pemerintah yang pro rakyat,” tandasnya.

Dalam aksinya Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Perguruan Tinggi di Bojonegoro ini, terdapat enam tuntutan dan penolakan yaitu
- Menolak wacana perpanjangan masa jabatan Presiden dan amandemen UU 1945.
- Menuntut pemerintah mencabut kenaikan PPP dan BBM jenis pertamax.
- Menolak kenaikan seluruh kebutuhan pokok seperti minyak goreng, LPG 3 kilo gram dan lainnya.
- Menuntut pemerintah mencabut UU IKN.
- Menuntut Ketua DPRD mengawal kejelasan regulasi pedagang pasar kota dan PKL.
- Menuntut Ketua DPRD Bojonegoro membuat forum mediasi untuk mendamaikan Bupati dan Wakil Bupati

“Jika penolakan dan tuntutan kami tidak di penuhi, maka kami akan menggelar aksi yang lebih besar lagi” pungkas orator aksi.
Sebelum membubarkan diri, mahasiswa meminta kepada Ketua DPRD Bojonegoro untuk menandatangani surat pernyataan bermatrai agar di tindaklanjuti tuntutan dan penolakan tersebut
Penulis : Rozikin
Editor : Syafik