Lentera Ramadan
Doa di Malam Lailatul Qodar

oleh 66 Dilihat
oleh
(Grafis Doa Malam Lailatul Qodar. Editor : Rozikin)

Pada suatu hari Nabi Muhammad S.A.W merenungkan tentang usia umatnya yang lebih pendek dibanding umat-umat nabi terdahulu. “bagaimana ibadah umatku, pasti tak akan melebihi ibadah umat terdahulu?” kira-kira begitu pernyataan kekhawatiran Nabi Muhammad.

Kerisauan Nabi Muhammad atas umatnya ini dijawab oleh Allah Subhanahu wata’ala, dengan memberikan anugrah malam Lailatul Qodar yakni amal kebaikan yang dilakukan satu malam disetarakan dengan amalan yang dikerjakan selama seribu bulan.

Soal waktu malam laitul qodar, pastinya di bulan ramadan akan tetapi waktu tepatnya tidak disebutkan secara pasti. Nabi Muhammad hanya menyebutkan tanda-tanda malam lailatul qodar saat ditanya oleh para sahabatnya, bahwa malam lailatul qodar yakni malam yang terang, udaranya tidak panas tidak dingin tidak ada mega (medung) tidak ada hujan tidak ada angin (udara tenang) tidak ada pelemparan bintang dan paginya keluarnya matahari terang benderang tidak ada awan yang bertebaran.

Menurut jumhur ulama (mayoritas) menyebutkan perkiraan turunnya malam lailatul qodar, yakni pada malam tanggal ganjil dalam sepuluh hari terakhir bulan ramadhan. Dalam tradisi jawa disebut dengan maleman. Malem selikur, malem towong (bukan malam ganjil), malem telulikur, dan seterusnya hingga malem songo (malam 29). Karena tidak adanya kepastian tanggal maka para ulama menyarankan untuk meningkatkan intensitas dan kualitas ibadah pada malam-malam tersebut.

Baca Juga :   Inspirasi Menu Berbuka dan Sahur 10 Hari Pertama Bulan Ramadhan

Sayyidatina ‘Aisah (Semoga Allah meridoinya) meriwayatkan bahwa Rosulullah S.A.w setiap malam ganjil di sepuluh terahir bulan ramadan rajin beribadah serta mengajak para keluarganya untuk bersama-sama beribadah. Sayyidatina ‘Aisah meriwayatkan lagi jika Rosulullah S.A.W i’tikaf di bulan suci ramadhan dilaksanakan hingga beliau meninggal.

Sayyidatina ‘Aisah menyampaikan kepada rosulullah seperti ini, ya Rosulullah, seumpama saya berada di malam lailatul qodar do’a apa yang saya baca, bersabda Rosulullah

“bacalah Allahumma Innaka ‘afuwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii”.

Di sampaikan oleh sebagian ulama barang siapa yang memiliki keinginan kepada Allah ta’ala pada malam tersebut supaya membaca surat al-qodr sebanyak 41 kali, Insyaallah keinginannya di kabulkan.

Terkait doa ini, oleh penulis juga di jumpai dalam Kitab Al-Adzkar karangan Imam An-Nawawi halaman 183. di riwayatkan dari sanad yang sahih dalam kitab al-Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan lain-lain bahwa Aisyah pernah berkata, “Wahai Rasulullah, andaikan aku mengetahui lailatul qadar, apa yang bagus aku baca?” Rasulullah menjawab, “Bacalah Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni’ (Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, menyukai orang yang minta ampunan, ampunilah aku).”

Baca Juga :   Ramadan, Wanita Patra PEPC Gelar Bakti Sosial

Disebutkan dalam Kitab Durrotun Nashihin karangan Syekh Usman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakiri Al-Khubawi (seorang ulama abad 18 asal Konstantinopel sekarang Kota Istanbul Turki) Halaman 272 di riwayatkan Ibnu Abbas sesungguhnya Nabi Muhammad Shalallohu ‘alaihi wa sallam bahwasanya beliau bersabda :

“barangsiapa yang menjalankan sholat pada malam Lailatul Qodar sebanyak 2 (dua) rokaat, di dalam setiap rokaatnya setelah membaca Al Fatihah (1) satu kali, kemudian membaca surat Al-Ikhlas 7 (tujuh) kali dan setelah salam membaca Astaghfirullahal azhiim wa atubu ilaih 70 (tujuh puluh) kali, maka selama dia mendirikannya Allah akan mengampuni dirinya dan kedua orang tuanya dan Allah Ta’ala akan mengutus Malaikat untuk menanam (untuknya) pepohonan di Surga, membangun gedung-gedung dan mengalirkan sungai-sungai didalamnya, dan dia (orang yang menjalankan sholat Lailatul Qadr) tidak akan keluar dari dunia sehingga dia pernah melihat seluruhnya”

Penulis : Rozikin
Sumber : Kitab Risalatus Shiyam, Kitab Al-Adzkar, Kitab Durrotun Nasihin