Nabi Muhammad SAW berkata “Pelaku dosa yang mengharap rahmat Alloh lebih dekat kepada Alloh daripada Ahli Ibadah yang memutus rahmat Alloh” Hadist ini dari Sahabat Ibnu Mas’ud dan diriwayatkan oleh Hakim.
Sebuah hikayat yang menggambarkan isi hadist tersebut terjadi pada umat terdahulu, ada seseorang ahli ibadah yang bersungguh-sungguh dalam ibadahnya namun dia memutus manusia dari Rahmat Allah. Kemudian tibalah saatnya dia meninggal dunia. Dia pun bertanya kepada Alloh “Wahai Tuhanku Apa yang Engkau sediakan untuk ku?” Alloh pun menjawab dengan singkat “Neraka”. Ahli ibadah atau biasa disebut Abid itupun protes kepada Tuhan. “ Ya Tuhanku, lalu kemana ibadahku dan kesungguhanku selama hidupku?” Alloh pun menjawab “Sesungguhnya engkau memutus manusia dari berharap Rahmatku, maka hari ini aku putus rahmatku untuk mu” cerita ini terdapat dalam hadis yang disampaikan oleh sahabat Zaid bin Aslam dari Sayidina Umar.
Kisah lain yang diceritakan dalam kitab mawaidzul usfuriyah pada hadist kedua dari 40 hadist ini adalah kisah seorang laki-laki yang tidak pernah berbuat kebaikan sama sekali dan hanya bertauhid kepada Alloh. Kisah ini diceritakan oleh Abu Hurairoh dari Nabi Muhammad SAW. Bahwa ada seorang laki-laki yang tidak pernah berbuat kebaikan sama sekali kecuali bertauhid. Pada saat hidup dia menyampaikan kepada keluarganya jika dia mati nanti, dia minta jasadnya dibakar sampai jadi abu, setelah itu dilarung ke laut pada waktu musim angin.
Dan setelah dia meninggal dunia, keluarganya pun melaksanakan wasiat pria tersebut. Pada saat dihadapan Allah dia ditanya “apa yang mendorong dia meminta keluaganya melakukan hal tersebut” laki-laki itupun menjawab “aku takut kepada Mu” dan Alloh pun mengampuninya sebab rasa takutnya kepada Alloh. Meski dia tidak pernah melakukan kebaikan sama sekali semasa hidupnya.
Penulis : Syafik