Pihak ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) menargetkan produksi minyak di lapangan Banyu Urip mencapai 235.000 barel perhari dari sekarang ini 220.000 barel perharinya. Peningkatan produksi itu, dalam rangka mendukung pencapaian target produksi minyak nasional.”Kita akan berupa terus untuk peningkatan produksi,” ujar Juru Bicara EMCL Rexy Mawardijaya, Rabu 26-2-2020.
Untuk peningkatan produksi, lanjut Rexy Mawardijaya, pihak EMCL intensif berkoordinasi dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Kemudian juga dengan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) juga di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam rangka merampungkan proses adendum Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) di Lapangan Banyu Urip.
Sebelumnya, kontraktor pengelola Blok Cepu ini, juga menggarap Lapangan minyak Kedung Keris. Lapangan berlokasi di Desa Leran dan Sukorejo, Kecamatan Kalitidup, Bojonegoro, juga mulai produksi sebanyak 5000 barel perharinya, terhitung Selasa 17 Desember 2019 silam. Pihak ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), dan mitra Blok Cepu, PT Pertamina EP Cepu dan Badan Kerja Sama PI Blok Cepu, telah memulai kegiatan produksi awal ini.
Peresmian produksi perdana dihadiri Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto. Hadir juga Gubernur Jawa Timur, diwakili Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur, Setiadjit, dan Presiden Direktur PT Pertamina (Persero), diwakili Senior Vice President Development & Production, Panji Sumirat. Kemudian Presiden ExxonMobil Cepu Limited, Louise McKenzie, Presiden Direktur PT Pertamina EP Cepu, Jamsaton Nababan dan Kepala Badan Kerja Sama PI Blok Cepu, Hadi Ismoyo.
Menurut Presiden ExxonMobil Cepu Limited, Louise McKenzie pihaknya berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia, Pemerintah Bojonegoro dan Tuban. Juga PT Pertamina EP Cepu dan BKS PI Blok Cepu. “Juga masyarakat tetangga yang telah mendukung proyek ini. Kami akan terus mengevaluasi kemampuan dan kinerja dari sumur Kedung Keris,” ujar dalam keterangan persnya Selasa 17 Desember 2019.
Saat ini, produksi Kedung Keris sekitar 5.000 barel minyak per hari. Jumlah produksi minyak ini dapat ditingkatkan menjadi 10.000 barel minyak per hari, setidaknya pada saat produksi puncak. Hasil produksi dari Kedung mendukung keseluruhan produksi Blok Cepu. Saat ini produksinya lebih dari 25 persen minyak Indonesia.
Proyek Kedung Keris ini terdiri dari tapak sumur untuk operasi satu sumur, dan pipa bawah tanah berdiameter 8 inci, sepanjang 15 kilometer yang tersambung dengan Fasilitas Pengolahan Pusat Banyu Urip. Lapangan Kedung Keris ditemukan pada 2011, sekitar 15 kilometer sebelah timur Lapangan Banyu Urip. Berdasarkan evaluasi saat ini, diperkirakan cadangan minyak dari Lapangan Kedung Keris mencapai 20 juta barel minyak.
Penulis : Sujatmiko/tim