Kreatifitas  BCH dan Lagu Pinarak Bojonegoro yang Menghentak

oleh 104 Dilihat
oleh
(Sekretariat Bojonegoro Creative Hub, Jalan Pemuda 34 Ngrowo Bojonegoro)

Bojonegoro- Lagu Pinarak Bojonegoro yang diputar dalam even-even penting, kini mulai akrab di telinga masyarakat kabupaten ini. Lalu, siapa sebenarnya yang menciptakan karya lagu ber-genre mirip pop ballad ini.

Ya, lagu ‘Pinarak Bojonegoro’ kini efektif menjadi salah satu alat promosi pariwisata Bojonegoro. Singkatnya, bahwa lagu tersebut buah karya dari insan kreatif yang sekarang sering nongkrong di sekretriat Bojonegoro Creative Hub (BCH) di Jalan Pemuda Bojonegoro, yang di launching September 2019 lalu.

Menurut Ketua Komite Ekonomi Kreatif Bojonegoro Hans wijaya, BCH adalah wadah bagi masyarakat di kabupaten ini yang bergelut dan tertarik dalam ekonomi kreatif. dengan fokus di 16 Subsektor Bekraf. Di antaranya dalam bidang film, videografi, fotografi, desain grafis, advertising, musik, seni pertunjukan dll.

“BCH terbuka untuk siapa saja yang tertarik dalam industri kreatif,” katanya.

Bojonegoro Creative Hub awalnya adalah kumpulan dari para pemuda yang menekuni industri kreatif. Ada yang dari photography, viedography, dan desain grafis. Para pemuda ini selanjutnya mengusulkan kepada Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah , untuk membuat wadah bagi para pegiat industri kreatif ini.

Sejalan dengan visi dan misi Bupati Anna, maka disetujui untuk dibuat wadah dengan nama Bojonegoro Creative Hub, yang dilaunching September 2019 lalu, di sekretariat BCH di Jalan Pemuda. Pemkab Bojonegoro menyediakan fasilitas yang dibutuhkan diantaranya kamera video, komputer editing, drone dan beberapa peralatan lain. Meski demikian kawan-kawan di BCH masih menggunakan peralatan mereka sendiri , semisal kamera mirrorless saat produksi, karena peralatan yang ada masih kurang.

Baca Juga :   Soal THR, Dinperinaker Bojonegoro Bentuk Satgas

Selanjutnya Pemkab Bojonegoro membentuk Komite Ekonomi Kreatif Bojonegoro untuk membantu Pemkab Bojonegoro dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Bojonegoro dengan Office yg berada di BCH jln. Pemuda No.34 Ngrowo Bojonegoro. Komite Ekonomi Kreatif Bojonegoro dibentuk melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Bojonegoro yang berangggotakan para milenial kreatif di Bojonegoro. Meski mendapatkan SK dari Bupati, namun terakait anggaran BCH berkoordinasi  dengan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja.

“Komite Ekonomi Kreatif langsung di bawah bupati,” imbuh Hans, sapaan akrabnya.

Karya lain, lanjut Hans, yaitu video di videotron beberapa lokasi di Bojonegoro. Seperti di Pojok Alun-alun Kota Bojonegoro dan tempat lainnya,

“Disitu karya kawan kawan di ekspresikan” ujar Hans

Karya yang lain adalah musik pengiring untuk Senam Produktif  karya Bupati Anna, yang beberapa waktu lalu dilakukan secara kolosal saat Car free day.

Kemudian konten-konten promosi untuk Pemerintah Kabupaten Bojonegoro yang ditayangkan di tempat-tempat umum. Seperti  pada saat opening di gedung bioskop sebelum film utama diputar, atau konten video. Bahkan kereta api yang melintasi wilayah Bojonegoro dijadwalkan diputar video soal potensi Bojonegoro.

Bojonegoro Creative Hub juga telah membuat karya multimedia  yang jumlahnya sudah puluhan, juga karya kreatif untuk industri kecil menengah. Yakni membantu desain produk, kemasan, foto produk dan juga teasure (video pendek) untuk mengiklankan produk di media.

Lebih lanjut Hans menjelaskan bahwa BCH memasok kebutuhan konten video maupun grafis yang dibutuhkan oleh Pemkab melalui Dinas terkait.  Diantaranya Bagian Humas dan Protokol, Dinas Pariwisata dan Dinas Komunikasi dan Informatika, yg jelas dimana disitu ada ruang kreatif kita siap untuk berkolaborasi, di sisi lain jugga membantu para pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah dibawah Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) dan Dinas-dinas lain yang ingin naik kelas.

Baca Juga :   Kajian Sor Keres Seri-13 Tantangan Industri Kreatif di Bojonegoro
(Crew Bojonegoro Creative Hub Saat Produksi Konten Wisata di Negeri Atas Angin, 8-12-2019, Foto Koleksi BCH Bojonegoro)

Terkait anggaran, pihak BCH tidak mengetahui jumlahnya. Menurut Hans dan kawan-kawan di oraganisasinya lebih mementingkan berkarya untuk Bojonegoro. Namun pihaknya tidak menutup mata atas kebutuhan produksi. Yang terpenting adalah hak kekayaan intelektual dari sebuah konten maupun produk kreatif harus saling menghargai.

Hans melanjutkan, saat ini kawan-kawan yg di BCH dikontrak per project oleh dinas-dinas terkait, maupun Swasta , jadi tidak mendapatkan honor atau gaji bulanan.

“Kami berharap kolaborasi dapat tercipta, dan semua pihak dapat mengakui, menghargai bahwa bojonegoro mempunya banyak  insan kreatif yg siap membangun bojonegoro bersama sama” tandasnya.

Sementara itu dalam paparan Bupati Anna Mu’awanah disebutkan, jumlah anggaran untuk BCH nilainya sebesar Rp 2,58 miliar di bawah pengelolaan Dinas Industri dan ketenagakerjaan Bojonegoro. Anggaran itu muncul saat acara Refleksi Pelaksanaan Pembangunan Tahun 2019 di Pendopo Malowopati akhir Desember 2019 lalu.

Kepala Disperinaker Agus Supriyanto ketika hendak dimintai konfirmasi, masih berada di Balai Latihan Kerja (BLK) sedang rapat dengan Apresindo tentang rencana pelatihan dan langsung penempatan.

Penulis   : Syafik

Editor     : Sujatmiko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *